Mohon tunggu...
Muhardis
Muhardis Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Lelaki biasa yang selalu ingin berusaha menjadi luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips dan Trik Menilai via Google Form

3 Juni 2023   09:23 Diperbarui: 3 Juni 2023   09:41 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilihan berikutnya yang juga menjadi penciri soal asesmen kompetensi minimum yang bisa dijadikan inspirasi ialah kisi pilihan ganda. Sama-sama menggunakan diksi pilihan ganda, jenis kisi pilihan ganda memiliki kekhasan yang serupa dengan kotak centang, yakni jawaban benar lebih dari satu. Bedanya pada pilihan ini, selain bisa menambahkan jawaban benar pada bagian baris, kita juga bisa menambahkan kolom untuk makin menambah tingkat kesukaran soal. Pilihan ini juga memberikan kesempatan kepada kita untuk mendesain jenis soal benar-salah, ya-tidak, sesuai-tidak sesuai, tepat-tidak tepat, dan sejenisnya. Syaratnya, kita perlu membubuhkan tanda centang pada pernyataan perlu 1 jawaban di setiap baris.

Masih mengacu jenis soal yang digunakan pada asesmen kompetensi minimum, kita dapat memilih opsi berikutnya, yaitu paragraf. Jenis ini memungkinkan kita mendesain soal uraian panjang/esai. Peserta didik dapat menuliskan jawaban berupa pendapat pribadinya.

Selain kaya akan jenis soal, G-Form juga kaya fitur. Guru dapat menambahkan teks dan gambar, bahkan link yang tersambung dengan youtube guna mendukung soal-soal materi kesastraan. Kita hanya perlu memilih sisipkan link pada bagian bawah soal/pertanyaan.  Misalnya kita ingin mengukur kemampuan peserta didik terkait unsur intrinsik seperti tokoh, alur, dan konflik, kita bisa menyisipkan potongan film yang diangkat berdasarkan karya sastra. Peserta didik secara tidak langsung juga mendapatkan hiburan dari stimulus yang kita hadirkan berupa cuplikan film.

Keunggulan lain yang dimiliki G-Form sebagai media penilaian kekinian ialah kemampuannya melakukan otomatisasi penskoran/automatic scoring. Hal ini setidaknya hampir menyamai mesin yang sedang dikembangkan oleh Tim Peneliti Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM 2019 lalu.

Kelebihan berikutnya dari G-Form yang dapat menguntungkan dan memudahkan pekerjaan penilaian ialah adanya pilihan untuk menampilkan jawaban benar sesaat setelah peserta didik menyelesaikan penilaian. Hal ini bisa dijadikan refleksi bagi mereka untuk mengetahui kunci jawaban dan skor yang mereka peroleh. Minusnya, peserta yang belum melakukan penilaian akan terbantu dengan melihat jawaban temannya yang telah selesai. Tapi, kita tidak perlu khawatir karena G-Form sudah menyediakan fitur setelan untuk menonaktifkan tampilan jawaban benar. Kembali kepada tujuan kita dalam mendesain penilaian.

Bagi kita yang bermaksud melakukan penilaian sekaligus analisis, G-Form juga memberikan kemudahan. Pada bagian jawaban, G-Form menyediakan analisis jawaban peserta. Kita akan mendapatkan informasi terkait rata-rata, median, dan rentang pada bagian distribusi poin total; pertanyaan yang sering terlewatkan; dan persentase setiap pilihan jawaban. Setidaknya, dari hasil analisis sederhana yang disajikan G-Form, kita dapat memberikan feedback kepada peserta didik. Kita juga bisa melakukan self assessment terkait soal yang telah kita rancang, menilai di mana kelemahan dan kekuatan instrumen yang telah disusun.

Setelah yakin dengan instrumen yang telah disusun, kita diberi kemudahan untuk melihat terlebih dahulu seperti apa instrumen tersebut dari sisi peserta tes. Kita tinggal memilih menu pratinjau dengan ikon        .          

Tidak ada yang sempurna di dunia ini, begitu pula halnya dengan G-Form. Kemampuan skor yang dilakukan mesin ini terbatas untuk jenis penilaian pilihan ganda, kisi pilihan ganda, dan kotak centang. Kita diperkenankan menentukan skor untuk setiap jawaban benar. Kita hanya perlu mencentang bagian kunci jawaban dan menentukan nilai.  Untuk soal berjenis esai atau uraian, G-Form sama dengan platform lainnya, masih terkendala memprediksi respons untuk dicocokan dengan kunci jawaban.

Terlepas dari itu semua, sebagai guru kekinian, tentunya kita harus siap dengan setiap tantangan yang tidak terduga sekalipun. Semua dikembalikan ke diri masing-masing, mau bertahan di zona nyaman (menjadi guru "butek") dan tergilas perkembangan zaman atau tetap terus berjuang seirama dengan perubahan. Menjadi guru kekinian menuntut kita  melek teknologi, mandiri, kreatif, berpikir kritis, dan bekerja sama dengan orang lain sesuai dengan amanat profil pelajar Pancasila. Posisikan selalu diri kita sebagai pendidik sekaligus pembelajar. Tidak tertutup kemungkinan bahwa peserta didik malah melampaui kita dalam hal pemanfaatan teknologi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun