Mohon tunggu...
Banu Ttk
Banu Ttk Mohon Tunggu... pegawai negeri -

menjemput sukses

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Koruptor Berkarung

22 Juli 2016   14:28 Diperbarui: 22 Juli 2016   14:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat sampai di kasir sebuah supermarket, saya rogoh saku untuk membayar sepotong roti dan air mineral.  Lembaran berwarna merah berganti dengan hijau, unggu, abu-abu dan koin, selembar menjadi beberapa lembar.

Terpikir selintas, kalau saja nilai pecahan uang terbesar yang beredar di masyarakat hanya Rp. 20,000,- (dua puluh ribu rupiah)  mungkin ini bisa jadi solusi untuk mengurangi hasrat "para orang" untuk menjadi koruptor. Rasanya perlu karung atau kontainer untuk menghindari transfer antar rekening karena PPTAK selalu memantau... 

Atau masing-masing lembar uang diberi logo halal... gubrak..

*) terinspirasi..uang sebenarnya adalah subjek atau objek

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun