Mohon tunggu...
Nazar EL Mahfudzi
Nazar EL Mahfudzi Mohon Tunggu... Politisi - Pengamat

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Otoriterisme Tekno China Mengusai BUMN Indonesia

9 April 2021   23:32 Diperbarui: 10 April 2021   01:39 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2021, Korea menempati posisi kelima dari 126 negara yang memberikan investasi 1,8 milliar dolar AS. Meningkatnya volume perdagangan menjadi US$30 milyar di tahun 2022. Presiden Joko Widodo menggarisbawahi bahwa kerjasama dengan perusahaan Korea Selatan telah menajadikan Indonesia memiliki iklim investasi yang sangat kondusif selayaknya negara maju.

Korea Selatan untuk mengembangkan investasi di Indonesia mempunyai kesamaan tujuan ekonomi berbasis kerakyatan dan pertumbuhan inklusif, kerjasama dalam proyek infrastruktur berupa manajemen perairan, transportasi, pembangkit listrik untuk menunjang kualitas hidup. Perkembangan ekonomi digital Korea Selatan juga mendapat tempat untuk mendukung tujuan Indonesia memiliki 1000 digital startup baru yang bernilai US$10 milyar di tahun 2020 (Kementerian Luar Negeri Indonesia, 2017).

Kerjasama BUMN Indonesia dan Pemerintah China

Erick Tohir selaku Menteri BUMN Indonesia mempelajari visi dan misi dimana harus berkontribusi ke masyarakat dan berkontribusi sumber pemasukan negara. Namun sayangnya, jika dibandingkan dengan Indonesia, perusahaan negara milik Tiongkok dalam sistem otoritarianisme. SASAC BUMN China terdapat 48 perusahaan dalam daftar Global Forbes 500, sedangkan BUMN Indonesia baru ada 2 yaitu, BRI dan Mandiri.

Lebih lanjut Eric Tohir mengungkapkan bahwa SASAC dan Kementerian BUMN akan meninjau beberapa proyek kerjasama disektor ketenagalistrikan dan kerjasama investasi perikanan kelas dunia untuk wilayah Timur Indonesia. BUMN China diantaranya perusahaan CBL yang merupakan konsorsium China yang terdiri dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL), Brunp, dan Lygend. Konsorsium ini bermitra dengan konsorsium BUMN yang terdiri dari MIND ID, Pertamina, PLN, dan Antam untuk pengembangan EV Battery. (Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia 2020)

Kerjasama SASAC BUMN China diperkirakan akan mengusai kerjasama BUMN di Indonesia, diharapkan dapat melakukan penurunan defisit kerjasama ekonomi dan ekspor Indonesia- China. Peningkatan ekspor Indonesia ke China sudah mulai terlihat sebesar 6,4 persen sepanjang Januari - Agustus 2020 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun mengatakan peningkatan ekspor ini diikuti dengan penuruan defisit yang semakin mengecil. Defisit perdagangan Indonesia dari China dalam periode ini mencapai US$2 miliar. Sementara tahun lalu untuk periode Januari sampai Agustus 2020, Indonesia defisit US$6,6 miliar. (Nindya Aldila, Bisnis.com, 2020)

Badan Pusat Statistik (BPS), juga melansir data, neraca dagang Indonesia sempat surplus US$85,1 juta. Namun, total Januari-Agustus 2019 menunjukkan, impor Indonesia dari China US$28,68 miliar dan ekspor Indonesia ke China hanya US$17,24 miliar. Artinya, Indonesia telah defisit sekitar US$11,4 miliar.

Kesimpulan

Sejak 2013, China telah menggusur Jepang sebagai mitra dagang keuntungan terbesar Indonesia. Maka otoriterisme tekno Tiongkok dapat ditemukan dengan tingginya nilai investasi justru banyak merugikan Indonesia, dibandingkan Korea Selatan dan Jepang yang menambahkan Investasi dan meningkatkan keuntungan Indonesia.

*Penulis : Research Asistant Professor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta-Pengamat Sosial dan Politik Hubungan Internasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun