Mohon tunggu...
Bagas Mulyanto
Bagas Mulyanto Mohon Tunggu... Konsultan - Book Author and Book Translator

I am a graduate of Islamic Law with a focus on the study of State Law and Islamic political studies, I am also a writer of literary books with the theme of social reaslis and a book translator. I am very motivated to develop skills professionally. I am confident in my ability to generate compelling ideas for memorable marketing campaign strategies and tactics.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Bersama Petani, Mas Oji-Kang Zaini Komitmen untuk Sejahterakan Petani dengan Luncurkan Kartu Petani Sejahtera

5 Desember 2020   19:07 Diperbarui: 5 Desember 2020   19:10 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Purbalingga (04/12/20). Dalam kunjungan ke Desa Pasunggingan, Kecamatan Pengadegan, Mas Oji bertemu dengan para petani singkong. Mas Oji merasa sangat prihatin dengan para kondisi petani umumnya di Purbalingga. 

"Kemarin kami panen singkong harga jualnya hanya 450 perak per kg. Padahal biaya produksi kami modal awalnya diatas itu. Kami ingin ketika Mas Oji jadi bupati, mohon untuk membuat pabrik pengolahan singkong agar kami terjamin hasil panennya.". keluh Pak Sarpin (petani, warga RT 25). 

Melihat kondisi tersebut, Mas Oji coba memberikan solusi melalui program janji kerja Kartu Petani Sejahtera (KPSJ). 

"Selama berkeliling Purbalingga, saya banyak sekali mendapat keluhan tentang pertanian dari para petani. Tidak hanya disini, kemarin juga para petani sawah di Kemangkon, petani buah dan sayur di Karangreja mengeluhkan hal yang sama. Tidak adanya kepastian harga dan pembelian hasil panen. Oleh karena itu, saya menawarkan Kartu Petani Sejahtera (KPSJ) untuk para petani Purbalingga. Didalamnya ada jaminan stabilitas harga panen komoditas pertanian dengan sistem resi gudang yang akan dibeli oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Selain itu juga, saya menangis bahwa banyak petani yang belum bisa berproduksi setelah harga panen sebelumnya yang anjlok. Mereka bahkan tidak mampu membeli benih, bibit, alat pertanian, pupuk, dan obat-obatan. Ini yang akan coba kami perbaiki kedepan. Mohon dukungannya.". jelas Mas Oji.

 Untuk meningkatkan rasa empati, Mas Oji ikut memanen singkong para petani. Tidak ketinggalan, Mas Oji juga ikut makan bersama para petani di kebun dengan menu makanan yang sama. Tampak Mas Oji sangat menikmati momen tersebut dan merasa terpanggil jiwanya untuk  mensejahterakan para petani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun