Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Bendungan Desa yang Jadi Warta

15 Maret 2018   23:26 Diperbarui: 15 Maret 2018   23:54 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesona alam persawahan yang dibelah oleh sungai sejuk nan bersih jurusan hutan Lemor, Desa Suela, Kecamatan Suela, Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB), menghiasi keindahan bendungan Tibu Jukung, di kawasan Dusun Cempaka.

Konon, penamaan bendungan tersebut diinisiasi oleh kegemaran masyarakat bermain air dengan menggunakan batang kayu bak perahu, yang oleh warga setempat dinamai "jukung." Sementara kata "tibu" adalah titik kolam alami yang memiliki kedalaman dan dijadikan tempat bermandi, bermain dan berenang.

Kini, bendungan tersebut dimanfaat sebagai pusat penampungan air irigasi pertanian. Terdapat cerita dari orang-orang tua terdahulu, bahwa bendungan tersebut dibangun oleh pemerintah Belanda.

Terdapat batu-batu indah yang tersusun rapi. Di sebelah utaranya, terdapat bendungan lagi yang tak dimanfaatkan menampung air dan dipergunakan sebagai lahan bercocok tanam. Atas posisi berdempetan tersebut, sehingga bendungan Tibu Jukung dijuluki "Mbung Kembar."

Sekitar satu kilometer kurang dari pusat Desa Suela. Saat Anda tiba di Kota Mataram, Ibu Kota pemprov NTB, Anda langsung mengarah ke Lombok Timur jalur Rinjani. Pengunjung Rinjani kerap melewati pemandangan sejuk bak pantai di Segara Anak tersebut.

Maklum, lantaran posisinya agak mengarah ke dalam dan di bawah kerumunan warga. Sekitar 200 meter dari SDN 2 Suela mengarah ke timur di pertigaan jalur Gunung Rinjani. Selain menikmati pemandangan alam ekowisata yang berkualitas, pengunjung dapat memancing dan berenang menggunakan ban dalam.

Terdapat ikan-ikan kecil yang memakan lumut di tebing bendungan. Di hari Sabtu (10/03/2018) lalu, Televisi Republik Indonesia (TVRI) meliput suasana sejuk bermentari kedip-kedip remang di sana. Hasil fotonya penulis cantumkan di atas. TVRI, tertarik meliput kegiatan Sekolah Alam yang dikelola oleh Forum Pemuda Suela (Formula).

Liputan tersebut berbentuk feature dengan judul "Belajar dari Alam" yang ditayangkan pada Kamis (15/03/2018) pagi, di program "Semangat Pagi Indonesia." Itulah satu-satunya dokumentasi video (film berita/feature) yang mengangkat Desa Suela dan kekayaan alamnya disertai kreativitas pemudanya.

Sebagai anak muda setempat, penulis bangga melihat adik-adik (siswa-siswi) Sekolah Alam masuk TV nasional dan berterimakasih kepada media plat merah tersebut. Yang mau berkunjung ke Gunung Rinjani, jangan malu-malu ya mampir di Suela. Terdapat kuliner "kupa-kupa" yang Insya Allah kami sajikan untuk pengunjung. "Kupa-kupa" adalah makanan yang terbuat dari ketan, kelapa dan gula aren. Penasaran? Yuk ke Desa Suela.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun