Pesona alam persawahan yang dibelah oleh sungai sejuk nan bersih jurusan hutan Lemor, Desa Suela, Kecamatan Suela, Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB), menghiasi keindahan bendungan Tibu Jukung, di kawasan Dusun Cempaka.
Konon, penamaan bendungan tersebut diinisiasi oleh kegemaran masyarakat bermain air dengan menggunakan batang kayu bak perahu, yang oleh warga setempat dinamai "jukung." Sementara kata "tibu" adalah titik kolam alami yang memiliki kedalaman dan dijadikan tempat bermandi, bermain dan berenang.
Kini, bendungan tersebut dimanfaat sebagai pusat penampungan air irigasi pertanian. Terdapat cerita dari orang-orang tua terdahulu, bahwa bendungan tersebut dibangun oleh pemerintah Belanda.
Terdapat batu-batu indah yang tersusun rapi. Di sebelah utaranya, terdapat bendungan lagi yang tak dimanfaatkan menampung air dan dipergunakan sebagai lahan bercocok tanam. Atas posisi berdempetan tersebut, sehingga bendungan Tibu Jukung dijuluki "Mbung Kembar."
Sekitar satu kilometer kurang dari pusat Desa Suela. Saat Anda tiba di Kota Mataram, Ibu Kota pemprov NTB, Anda langsung mengarah ke Lombok Timur jalur Rinjani. Pengunjung Rinjani kerap melewati pemandangan sejuk bak pantai di Segara Anak tersebut.
Maklum, lantaran posisinya agak mengarah ke dalam dan di bawah kerumunan warga. Sekitar 200 meter dari SDN 2 Suela mengarah ke timur di pertigaan jalur Gunung Rinjani. Selain menikmati pemandangan alam ekowisata yang berkualitas, pengunjung dapat memancing dan berenang menggunakan ban dalam.
Terdapat ikan-ikan kecil yang memakan lumut di tebing bendungan. Di hari Sabtu (10/03/2018) lalu, Televisi Republik Indonesia (TVRI) meliput suasana sejuk bermentari kedip-kedip remang di sana. Hasil fotonya penulis cantumkan di atas. TVRI, tertarik meliput kegiatan Sekolah Alam yang dikelola oleh Forum Pemuda Suela (Formula).
Liputan tersebut berbentuk feature dengan judul "Belajar dari Alam" yang ditayangkan pada Kamis (15/03/2018) pagi, di program "Semangat Pagi Indonesia." Itulah satu-satunya dokumentasi video (film berita/feature) yang mengangkat Desa Suela dan kekayaan alamnya disertai kreativitas pemudanya.
Sebagai anak muda setempat, penulis bangga melihat adik-adik (siswa-siswi) Sekolah Alam masuk TV nasional dan berterimakasih kepada media plat merah tersebut. Yang mau berkunjung ke Gunung Rinjani, jangan malu-malu ya mampir di Suela. Terdapat kuliner "kupa-kupa" yang Insya Allah kami sajikan untuk pengunjung. "Kupa-kupa" adalah makanan yang terbuat dari ketan, kelapa dan gula aren. Penasaran? Yuk ke Desa Suela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H