Mohon tunggu...
Eka Saputra
Eka Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan Riau

Wartawan : Riausatu.com | Mediacenter.riau.go.id | liputanoke.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

The Legend of Seven Ghost "Bono"

29 November 2019   00:01 Diperbarui: 29 November 2019   20:26 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Siapa yang tidak mengenal ombak BONO. Ombak dengan skala 5 atau level tertinggi didunia ini, membuat tantangan tersendiri bagi para peselancar yang ingin menjajalnya.

Antony Colas dari negara menara Effel, mengatakan, keganasan BONO tidak kalah dengan Negara China dan Brasil. BONO tidak hanya ada di Indonesia saja, melainkan ada 34 negara.

Akan tetapi namanya saja yang berbeda. Kalau di Malaysia Benak, di China ataupun Brasil lain lagi namanya. Di Indonesia ada 3 tempat yang mirip Bono, di Riau ada Teluk Meranti dan Rokan Hulu, Kalimantan serta Papua," sebut Antony yang sudah melanglang buana 15 negara tersebut.

Antony menjelaskan, terjadinya BONO dikarenakan gelombang pasang yang bertemu dengan delta - delta (endapan pasir) yang membentuk aliran dangkal di sepanjang aliran muara. Kecepatan BONO ditafsirkan mempunyai kecepatan lebih kurang 80 km/jam hingga menyerupai tsunami.

Momen ombak BONO terjadi setiap tahun, namun gelombang besar terjadi pada akhir tahun, bulan November dan Desember hingga berakhir awal Januari. 

Keunikan BONO, banyak dicari bule - bule mancanegara. Tak pelak, mereka berlomba - lomba menaklukkan ganasnya ombak BONO. Terbukti pada 11 - 14 November 2019 kemaren, 8 peselancar dunia ingin menjinakkan BONO.


Masyarakat tempatan pun tak kalah dengan peselancar luar negeri. Ruzi Hartono dari Indonesia menyabet peringkat dua dalam festival BONO yang ditaja oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan ini. Sedangkan peringkat pertama di raih oleh Daniel de Klerk dari Afika Selatan dan Michael dari Hongkong urutan ke tiga.

Pemain Surfing mancanegara mencoba menaklukkan keganasan ombak BONO dokpri
Pemain Surfing mancanegara mencoba menaklukkan keganasan ombak BONO dokpri
Sementara itu Michael (Hongkong) mengatakan, ini kali pertama dia datang ke Teluk Meranti dan ingin menaklukan BONO.

Sebelumnya dirinya main selancar hanya dilaut. Dan dia ingin mencari tantangan bermain di sungai kampar ini..Sedangkan untuk tantangan mana yang berat  berselancar di laut atau sungai, Dia mengatakan tantangan dilaut lebih berbahaya dibandingkan dengan sungai. Karena karang - karang batu dan ikan Hiu halangan bagi para peselancar.

Peselancar dari Mancanegara. (Afrika Selatan, Inggris, France, New Zealand dan Hongkong) dokpri
Peselancar dari Mancanegara. (Afrika Selatan, Inggris, France, New Zealand dan Hongkong) dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun