Siapa yang tidak mengenal ombak BONO. Ombak dengan skala 5 atau level tertinggi didunia ini, membuat tantangan tersendiri bagi para peselancar yang ingin menjajalnya.
Antony Colas dari negara menara Effel, mengatakan, keganasan BONO tidak kalah dengan Negara China dan Brasil. BONO tidak hanya ada di Indonesia saja, melainkan ada 34 negara.
Akan tetapi namanya saja yang berbeda. Kalau di Malaysia Benak, di China ataupun Brasil lain lagi namanya. Di Indonesia ada 3 tempat yang mirip Bono, di Riau ada Teluk Meranti dan Rokan Hulu, Kalimantan serta Papua," sebut Antony yang sudah melanglang buana 15 negara tersebut.
Antony menjelaskan, terjadinya BONO dikarenakan gelombang pasang yang bertemu dengan delta - delta (endapan pasir) yang membentuk aliran dangkal di sepanjang aliran muara. Kecepatan BONO ditafsirkan mempunyai kecepatan lebih kurang 80 km/jam hingga menyerupai tsunami.
Momen ombak BONO terjadi setiap tahun, namun gelombang besar terjadi pada akhir tahun, bulan November dan Desember hingga berakhir awal Januari.Â
Keunikan BONO, banyak dicari bule - bule mancanegara. Tak pelak, mereka berlomba - lomba menaklukkan ganasnya ombak BONO. Terbukti pada 11 - 14 November 2019 kemaren, 8 peselancar dunia ingin menjinakkan BONO.
Masyarakat tempatan pun tak kalah dengan peselancar luar negeri. Ruzi Hartono dari Indonesia menyabet peringkat dua dalam festival BONO yang ditaja oleh Pemerintah Kabupaten Pelalawan ini. Sedangkan peringkat pertama di raih oleh Daniel de Klerk dari Afika Selatan dan Michael dari Hongkong urutan ke tiga.
Sebelumnya dirinya main selancar hanya dilaut. Dan dia ingin mencari tantangan bermain di sungai kampar ini..Sedangkan untuk tantangan mana yang berat  berselancar di laut atau sungai, Dia mengatakan tantangan dilaut lebih berbahaya dibandingkan dengan sungai. Karena karang - karang batu dan ikan Hiu halangan bagi para peselancar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H