Beberapa waktu lalu, Kita disibukkan dengan pemandangan Balon Calon (Balon) Walikota Pekanbaru yang menghiasi Baliho di jalanan Kota Pekanbaru. Namun apa yang terjadi, mereka yang kuat melobi partai ~ partai politik lah yang akhirnya menang untuk mendapatkan minimal 9 kursi menurut Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
Setelah tebar pesona di Baliho, Iklan di media cetak, online dan sejenisnya, Akhirnya Sudah dipastikan 3 Pasang Calon (Paslon) menuju Pekanbaru Satu periode 2017 ~ 2022.
Pasangan yang akan berlaga adalah, Incumbent Firdaus ST dengan Ayat Cahyadi jabatan terakhir masih Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru. Ada juga seorang birokrat sejati, Ramli Walid dengan Irvan Herman Abdullah.
Detik ~ detik terakhir yang mendapat partai adalah pasangan Destrayani Bibra atau lebih disebut dengan Bang Ide dengan Said Usman.
Paslon Walikota Ramli Walid dengan Irvan Herman Abdullah didukung oleh beberapa partai besar, diantaranya, Partai berlambang Pohon Beringin dengan 5 Kursi, Partai PKB 4 Kursi, Partai Hanura 4 Kursi, Partai Nasdem 3 kursi dan Partai PAN 5 Kursi. Total semua ada 23 kursi.
Cukup fantastis dengan 23 kursi. Kalau dihitung ~ hitung perbandingan nya sudah mencapai 50 : 1/2. Jika semua partai dan para pendukung setia untuk memilih RAWI, kemungkinan paslon dengan Jargonnya Siap Membantu Semua) menang telak di pilkada 2017.
Akan tetapi, itu kalau dihitung ~ hitung diatas kertas. Namun kita tidak tahu, baju boleh Biru, Bendera boleh kuning, topi boleh orange, tetap yang menentukan adalah hati. Apakah mengikuti intruksi partai, atau hati yang paling dalam. Semua ini anda lah yang bisa menjawab nya.....
Bukan hanya itu juga, Pak RW dan Bang Irvan didukung oleh Tokoh ~ tokoh politik yang namanya sudah terkenal di kancah politik maupun di Provinsi Riau.
Kita lihat, ada calon Ketua DPRD Riau, Septian Primawati Rusli, yang juga pernah ikut pada Pilwako periode 2012 ~ 2017 yang berpasangan dengan Ketua DPC Partai Golkar Pekanbaru, Erizal Muluk.
Ada Juga Jon Erizal Dari Partai PAN, Lukman Edi dari Partai PKB, Ayahanda Irvan Herman Abdullah serta Indra Mukhlis Adnan, mereka adalah pernah ikut pada Pemilihan Kepala Daerah, Gubernur Riau pada periode 2013 ~ 2018 lalu. Celoteh warga sempat mengatakan, reuni para calon Gubri periode 2013 ~ 2018.
Calon Walikota Pekanbaru, Ramli Walid, pernah ikut pada Pemilihan Bupati indragiri Hilir (INHIL) beberapa tahun lalu. Namun Keberuntungan pada saat itu belum berpihak kepadanya.
RW mempunyai Pengalaman Birokrat yang sudah teruji. Terbukti jabatan terakhir yang disandangnya adalah, Kepala Badan Perbatasan Provinsi Riau. Sebelumnya pernah menjadi Kepala BKD Provinsi Riau, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Disperindag Riau, dan pernah sebagai kandidat untuk Sekdaprov Riau.
Sedangkan Calon Wakil Walikota Irvan herman Abdullah, dia seorang Dokter dan Anak Herman Abdullah, Walikota Pekanbaru periode 2002 ~ 2012. Yang saya tahu hanya itu. Mungkin anda bisa menambahkan yang lain......
Dari semua ini, ada yang menarik bagi saya. Tidak satupun kader dari partai politik yang maju pada Pilwako ini.
Kemaren ~ kemaren, Kita melihat spanduk, Baliho serta iklan di media cetak atau online sepeti ketua DPC Kota Pekanbaru Partai Nasdem, Zulfan Hafiz, ketua DPC PAN Pekanbaru, Ir. Nofrizal MM, Ketua DPC PKB Pekanbaru juga digadang ~ gadangkan maju untuk Pilwako periode 2017 ~ 2022. Akhirnya mereka merelakan kursi Pekanbaru satu kepada Paslon RAWI tersebut.
Luar biasa memang, RAWI bukanlah orang partai dan kader partai. Tetapi mereka bisa mendapat perahu sebanyak itu. Apakah tidak ada kaderisasi yang terjadi pada partai tersebut.
Bisa jadi, partai tersebut sudah melihat secara matang, menimbang dan mensurvey para kandidat yang layak ikut bertarung pilwako ini. Yang lebih penting adalah, pengambil kebijakan dari Dewan Perwakilan Pusat (DPP) itu sendiri.
Lain halnya dengan pasangan Incumbent firdaus ST dengan Ayat Cahyadi. Firdaus merupakan kader utama dan Ketua DPC Pekanbaru dari Partai Demokrat, sedangkan Ayat Cahyadi juga Ketua DPC PKS Pekanbaru.
Partai berlambang Mercy tersebut melihat untuk Calon Walikota Pekanbaru, mempunyai tiga syarat. Yaitu, Incumbent, Kader Partai dan Survey. Presiden ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono melihat hal ini, Firdaus ST sudah masuk kategori dan syarat yang dimaksud. Oleh dari itu, SBY mengatakan, LANJUTKAN...
Unik memang, awal ~ awal menjadi pasangan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, Firdaus dan Ayat sangat kompak. Di pertengahan masa bakti mereka, hubungan nya agak merenggang. Di akhir masa jabatan, mereka kembali bersatu untuk melanjutkan rencana dan pengembangan Kota Pekanbaru lima tahun mendatang.
Banyak problematika pada masa jabatan firdaus dan ayat saat ini. Masyarakat melihat, pemerintah dinilai gagal saat kota Pekanbaru bencana sampah. Belum lagi banjir yang melanda ruas jalan di Pekanbaru. Serta fasilitas infrastruktur yang dibangun oleh Pemko belum keliatan dan bermanfaat oleh masyarakat.
Ini merupakan PR dan kerja keras bagi incumbent serta tim sukses, untuk duduk kembali di Mobil BM 1 A.
Pasangan yang diusung oleh partai moncong putih dan partai berlambang Ka'bah Kubu Romahurmuzy adalah Dastrayani Bibra atau sebutan bekennya, Bang Ide dengan Said Usman Abdullah.
Bang ide merupakan seorang birokrat yang handal. Jabatan yang pernah didudukinya adalah Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pekanbaru, Asisten 1 Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Kepala Dinas pariwisata dan budaya Kota Pekanbaru, Kepala Dispora Pekanbaru dan jabatan terakhir sebagai staff ahli bidang kemasyarakatan.
Sedangkan Said Usman Abdullah adalah ketua DPC PPP Pekanbaru dan saat ini menjadi anggota DPRD Kota Pekanbaru.
Dari semua 3 pasang calon Walikota Pekanbaru tersebut, semuanya ingin melayani dan mengabdi kepada masyarakat dengan baik. Itu sah ~ sah saja bagi calon Walikota.
Mereka sudah pasti mempunyai visi dan misi untuk perubahan Kota Pekanbaru lebih Baik. Firdaus dan Ayat ingin meneruskan pengabdiannya kepada Masyarakat, sedangkan RAWI dan Ide Saud ingin perubahan Kota Pekanbaru yang lebih baik.
Ambillah hati satu juta penduduk Kota Pekanbaru dengan turun kelapangan. Jangan hanya jago bicara di depan akan tetapi dibelakang kenyataannya berbeda.
Jadilah Pemimpin yang melayani masyarakat. Bukan minta dilayani oleh masyarakat. Jadilah pendengar yang baik, tampung aspirasi dan masukan masyarakat.
Bersainglah secara positif, cerdas dan bermartabat. Serta jangan melakukan black campaign dan menjatuhkan lawan dengan cara ~ cara tidak profesional.
Selamat Bertanding Paslon Walikota Pekanbaru periode 2017 ~ 2022. Rakyat yang menentukan dan memilih. Apapun Hasilnya, tetap Walikota dipilih oleh Rakyat.
Say no to Golput..... ***
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H