Mohon tunggu...
bambang syahpu ut
bambang syahpu ut Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Menyukai seni, sains dan filosofi |@pujanggahujan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fiksikah Angka Minus?

14 April 2018   13:56 Diperbarui: 14 April 2018   19:52 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang sahabat bertanya padaku tentang ISRA MI'RAJ

pertanyaannya, mengapa kita harus percaya?

menurutnya sangat tidak logis

sebentar aku berfikir sebelum menjawabnya...

menurutku sangat logis

buktinya manusia sekarang bisa membuat pesawat

temanku deal dengan ini


lalu ia bertanya lagi

itu baru isra, bagaimana dengan mi'raj?

akupun tercenung... dan berfikir lagi

aku yakin tidak sia sia Allah menciptakan fikiran

itulah yang membedakan manusia dengan yang lain

setelah cukup lama berfikir, aku jawab

aku berfikir tentang angka

angka 0 adalah ketiadaan, deal?ok

angka 1 adalah ADA dan merupakan ke ESA an, tunggal

lebih dari satu adalah ADA dan BANYAK, infinity

dan semua 1,2,...dst adalah NYATA.

namun masin ADA bilangan lain

yaitu -1, -2, ...dst

kalau 1 buah apel diatas meja bisa kau pegang

bagaimana dengan -1 buah apel?

disinilah JAWABANNYA atas peristiwa MI'RAJ

dan ini ADA dalam domain KEIMANAN

hanya dalam keimanan kamu bisa memegang -1 buah apel

Dalam kekhusyukan yang amat tinggi

dan keimanan yang sangat kuat

seorang manusia akan dekat dengan Tuhannya

iya

Beliau, Rasulullah bertemu LANGSUNG dengan Tuhan

yaitu ALLAH SWT pada malam itu

karena sejatinya seorang insan adalah JIWA nya

JIWA itulah yang dibasuh, disucikan oleh ALLAH SWT pada

peristiwa itu

dan ketika peristiwa itu dituliskan dalam Al Quran sebagai firman Nya

itulah menjadi petunjuk bagi orang orang yang beriman

bahwasanya setiap insan pun DIIJINKAN

untuk MENEMUI TUHANNYA dalam KEIMANANNYA

"Dalam Keimanan yang sebenar benarnya"

Bait bait puisi diatas saya tulis untuk menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan dunia tidak sebatas realitas dimata manusia saja. Bagi orang yang Atheis, yang tidak percaya Tuhan sebenarnya mereka ingin mencoba untuk percaya namun mereka pastinya akan selalu gagal untuk menemukan Tuhan. Kegagalan mereka sangat mudah dijelaskan, karena mereka menilai kitab suci hanya dari sisi rasionalitas semata, yaitu pada hal hal yang nyata menurut mereka. Jika kitab suci mengatakan "basuhlah tanganmu sebelum makan, sesungguhnya itu baik bagimu" maka mereka pastinya percaya, ini sangat rasional. Tapi ketika nama Tuhan disebut, lalu mereka mencari cari, mereka ingin melihat dengan mata kepalanya bahwa Tuhan itu ada. Dan tentu saja seumur hidup hingga keujung langit mata mereka tidak melihatnya.

Makanya di bait puisi diatas saya menggunakan angka angka. Bagaimana caramu memegang -1 buah apel?. Mengapa harus ada mimpi ketika kita tidur, mengapa Tuhan tidak membuat tidur hanya sebuah rentang waktu yang hilang lalu tiba tiba kita terbangun dipagi hari dan melihat matahari sudah bersinar lagi dan kisah hidup kita berlanjut. Sanggupkah anda membawa apel yang anda pegang dalam dunia mimpi yang diciptakan Tuhan itu ke dalam dunia realitas dipagi hari. Nyatanya itu semua ADA dan diciptakan oleh TUHAN. Jadi hanya KEIMANAN lah yang dapat membuat kita memegang -1 buah apel, dan juga membuat kita menemukan   Tuhan. 

Tuhanlah yang menciptakan bilangan ;

dst ... -2, -1, 0, 1,2, ... dst 

Jadi berimanlah sebelum kita mati, karena setelah kita mati, itulah awal kita benar benar masuk atau kembali pada dunia -1, -2 ... dst

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun