Seorang sahabat bertanya padaku tentang ISRA MI'RAJ
pertanyaannya, mengapa kita harus percaya?
menurutnya sangat tidak logis
sebentar aku berfikir sebelum menjawabnya...
menurutku sangat logis
buktinya manusia sekarang bisa membuat pesawat
temanku deal dengan ini
lalu ia bertanya lagi
itu baru isra, bagaimana dengan mi'raj?
akupun tercenung... dan berfikir lagi
aku yakin tidak sia sia Allah menciptakan fikiran
itulah yang membedakan manusia dengan yang lain
setelah cukup lama berfikir, aku jawab
aku berfikir tentang angka
angka 0 adalah ketiadaan, deal?ok
angka 1 adalah ADA dan merupakan ke ESA an, tunggal
lebih dari satu adalah ADA dan BANYAK, infinity
dan semua 1,2,...dst adalah NYATA.
namun masin ADA bilangan lain
yaitu -1, -2, ...dst
kalau 1 buah apel diatas meja bisa kau pegang
bagaimana dengan -1 buah apel?
disinilah JAWABANNYA atas peristiwa MI'RAJ
dan ini ADA dalam domain KEIMANAN
hanya dalam keimanan kamu bisa memegang -1 buah apel
Dalam kekhusyukan yang amat tinggi
dan keimanan yang sangat kuat
seorang manusia akan dekat dengan Tuhannya
iya
Beliau, Rasulullah bertemu LANGSUNG dengan Tuhan
yaitu ALLAH SWT pada malam itu
karena sejatinya seorang insan adalah JIWA nya
JIWA itulah yang dibasuh, disucikan oleh ALLAH SWT pada
peristiwa itu
dan ketika peristiwa itu dituliskan dalam Al Quran sebagai firman Nya
itulah menjadi petunjuk bagi orang orang yang beriman
bahwasanya setiap insan pun DIIJINKAN
untuk MENEMUI TUHANNYA dalam KEIMANANNYA
"Dalam Keimanan yang sebenar benarnya"
Bait bait puisi diatas saya tulis untuk menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan dunia tidak sebatas realitas dimata manusia saja. Bagi orang yang Atheis, yang tidak percaya Tuhan sebenarnya mereka ingin mencoba untuk percaya namun mereka pastinya akan selalu gagal untuk menemukan Tuhan. Kegagalan mereka sangat mudah dijelaskan, karena mereka menilai kitab suci hanya dari sisi rasionalitas semata, yaitu pada hal hal yang nyata menurut mereka. Jika kitab suci mengatakan "basuhlah tanganmu sebelum makan, sesungguhnya itu baik bagimu" maka mereka pastinya percaya, ini sangat rasional. Tapi ketika nama Tuhan disebut, lalu mereka mencari cari, mereka ingin melihat dengan mata kepalanya bahwa Tuhan itu ada. Dan tentu saja seumur hidup hingga keujung langit mata mereka tidak melihatnya.
Makanya di bait puisi diatas saya menggunakan angka angka. Bagaimana caramu memegang -1 buah apel?. Mengapa harus ada mimpi ketika kita tidur, mengapa Tuhan tidak membuat tidur hanya sebuah rentang waktu yang hilang lalu tiba tiba kita terbangun dipagi hari dan melihat matahari sudah bersinar lagi dan kisah hidup kita berlanjut. Sanggupkah anda membawa apel yang anda pegang dalam dunia mimpi yang diciptakan Tuhan itu ke dalam dunia realitas dipagi hari. Nyatanya itu semua ADA dan diciptakan oleh TUHAN. Jadi hanya KEIMANAN lah yang dapat membuat kita memegang -1 buah apel, dan juga membuat kita menemukan  Tuhan.Â
Tuhanlah yang menciptakan bilangan ;
dst ... -2, -1, 0, 1,2, ... dstÂ
Jadi berimanlah sebelum kita mati, karena setelah kita mati, itulah awal kita benar benar masuk atau kembali pada dunia -1, -2 ... dst
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H