Mohon tunggu...
bambang syahpu ut
bambang syahpu ut Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Menyukai seni, sains dan filosofi |@pujanggahujan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menangkap Cahaya

15 September 2012   14:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:25 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja yang berlalu
mendung, cahaya langit ditelan awan hitam
jiwa-jiwa yang berdenyut, hidup
melintasi waktu
meninggalkan jejak-jejak
dibelakang,
Senyuman, lega akan pencapaian
Tangisan, penyesalan yang sia-sia
Semangat, harapan akan masa depan
bahkan hampa, tak terucapkan

Jiwa-jiwa melintasi malam
kegelapan yang bisu,
memakan cahaya semaunya, menghabiskannya
jiwa-jiwa itu meraba
jiwa-jiwa yang tenang,
jiwa-jiwa yang ketakutan,
jiwa-jiwa yang bertasbih,
jiwa-jiwa yang liar,
jiwa-jiwa yang suci,
bahkan...jiwa-jiwa yang hina,
yang dikutuk oleh alam

hingga akhirnya
dua tujuan, dan
sebuah jembatan

konon... hanya 1 per tujuh
dan cahaya yang melayang diatasnya
menuju seberang

Sumber : bembenks blog

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun