KEDIRI KOTA BERSERI
K ota terindahku, tempat aku dilahirkan dan dibesarkan
E nggan rasanya untuk meninggalkan kenangan bersama ayah, ibu dan kakak-kakakku
D uduk dikursi kayu usang dengan kudapan tahu goreng diatas meja dan teh manis hangat
I ngin aku merasakan kebersamaan itu kembali  namun tak mungkin
R indu ini akan selamanya tersimpan di dalam hati
K ediri dimasa kecilku begitu tenang namun tidak pernah sepi
O rang-orang di sekitar desaku keluar pagi mencari rejeki
T iap subuh rombongan sepedah ontel memenuhi jalanan menuju daerah industri
A yam berkokok menyadarkanku tuk mengucapkan salam kepada ibuku yang hendak bekerja untuk sibuah hati
B egitu damai aku nikmati  raut  wajah cantik ibuku walau tampak lelah namun tetap berseri
E ntah mengapa hati kecilku selalu sedih melihat ibuku pergi dan selalu menginginkan
keberadaannya setiap hari
R asa itu mungkin hinggap pada setiap anak sepertiku yang hanya tahu untuk ditemani
S enja tiba aku menanti kedatangan ibuku di depan rumah sambil menikmati Sang Surya mulai tenggelam
E nggan beranjak dari kursi walau udara semakin dingin di luar karena ibu belum tiba
R intik hujan mulai turun, aku lihat ibuku berjalan cepat menuju rumah sedikit kebasahan
I bu peluk aku dan berbisik, maafkan ibu datang terlambat sayang,.. aku tersenyum dan memeluknya erat.
Jakarta, 13 Februari 2023
Nani Kusmiyati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H