Mohon tunggu...
Nani Kusmiyati
Nani Kusmiyati Mohon Tunggu... Guru - English teacher, Trainer, Writer and Woman Navy

I love teaching, writing and reading

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Berencana, Tuhan yang Menentukan

1 Oktober 2022   10:11 Diperbarui: 1 Oktober 2022   10:17 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KITA BERENCANA TUHAN YANG MENENTUKAN  

Rencana manusia adalah suatu usaha atau ikhtiar. Sebagai manusia kita berhak untuk membuat rencana bagi kehidupan kita yang lebih baik. Namun rencana yang menurut kita baik, belum tentu baik dihadapan Allah SWT. Jadi jika tiba-tiba rencanamu gagal janganlah mengeluh namun carilah penyebabnya mengapa rencana itu bisa gagal. Dan jangan salahkan dirimu sendiri. Karena kegagalan suatu rencana bisa disebabkan oleh banyak orang atau lingkungan.  

Sebagai contoh, pada saat acara ulang tahun bapak Thamrin Dahlan ke 70. Team telah mempersiapkan sedemikian rupa agar rencana webinar bedah buku dapat berjalan lancar. MC telah menyusun susunan acara, juga moderator juga sudah menyiapkan berbagai kejutan bersama MC. 

Saya sebagai salah satu pembahas buku bapak Thamrin Dahlan juga sudah menyiapkan namun tidak tahu susunan acaranya secara detail. Waktu terus berjalan mendekati dimulainya acara. Bapak Thamrin sudah mulai memanggil MC namun tidak kunjung datang. Kemudian beliau memanggil moderator, bapak Erdonis Erdwan namun berkali-kali bapak Erdonis muncul namun tidak ada suara.  

Karena cukup lama, akhirnya saya mengambil alih menjadi MC walau tanpa persiapan. Acara akhirnya berjalan dengan dimulainya bapak Thamrin menjelaskan kehadirian buku ke 50 pada ulang tahun beliau ke 70. Buku tersebut ditulis oleh 70 penulis dengan tema seputar sosok bapak Thamrin Dahlan. 

Setelah bapak Thamrin mempresntasikan buku tersebut maka giliran berikutnya adalah bedah buku dengan pembahas bapak Tjiptadinata Effendi yang merupakan sahabat bapak Thamrin Dahlan yang saat ini sedang tinggal di Australia. Beliau tidak membahas buku secara detail karena beliau belum sempat baca buku yang tebalnya hingga 450 halaman. Beliau lebih kepada memuji bapak Thamrin Dahlan yang terus berkiprah dalam dunia literasi.  

Bapak Nurwendo sebagai pembahas berikutnya juga mengulas buku tersebut secara lengkap dan gamblang. Rasanya tidak ada lagi yang perlu saya ulas tentang buku edisi ke 50 tersebut. Begitulah acara demi acara terlewati dengan perkenalan anggota baru hingga tiba-tiba MC sebenarnya muncul, juga moderator juga dapat tampil lagi dan suara mulai terdengar. 

Bapak moderator mengatakan bahwa team telah menyiapkan rangkaian acara yang spesial untuk bapak Thamrin Dahlan dan tidak menyangka jika akhirnya terdapat kendala. Ketika saya mendengarkan penjelasan dari bapak moderator, tiba-tiba giliran saya terpental dari zoom dan ternyata laptop mati karena batere habis. Tidak sadar jika kabel charger belum terhubung dengan laptop. Saking bersemangat untuk mengikuti acara bedah buku. Untuk hal ini adalah kecerobohan saya pribadi.  

Contoh diatas dapat kita ambil hikmahnya, apapun rencana yang telah kita buat masih perlu dievaluasi letak ketidak lancaran acara. Namun masih dapat diambil sisi positifnya karena banyak anggota baru YPTD dapat memperkenalkan diri sehingga banyak keluarga baru dari seantero Indonesia yang saya kenal.

Jadi, manusia boleh berencana tapi Tuhanlah yang menentukannnya. Ambil sisi positif dari suatu peristiwa apapun karena Tuhan YME sungguh menyayangi umatNya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun