di sepaginya ini
saat diri mematut rapuh berteman debu yang menepi
puncak pertanyaan terlempar dari dangkalnya pemahamanku
masih yang itu itu juga
aku mempertanyakan keadaan
wahai Kau yang mengetahui
ketika ketetapan adalah sesuatu yang ambigu
entah hanya membayang di pelupuk ataupun telah mengendap di hati
sebenar benarnya adalah tak berdaya
mencapai bahkan mengerti jikapun itu selayak tetes kecil embun
dan hanya terhempas pada karang karang ilusi
selaksa sakit yang melukakan dan menimbulkan parut dalam
bukan sesuatu yang tak mungkin kan
untukMu beri serupa jalan untukku tahu
tak mau lagi aku bermain-main dengan waktu
sebab ada dia yang selalu menungguku
Dedicated to my fighter who always makes me smile and shine :-)
Lets face it whatever will be ,,,,
Lereng Gunung, Monday 25th September, 2017
Posted at 08.20 AM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H