Mohon tunggu...
Blueland
Blueland Mohon Tunggu... Penulis - Save This Blue Planet

Penulis lepas, Blogger

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Perubahan Iklim, Merupakan Tanggung Jawab Kita Bersama

17 Juni 2016   02:52 Diperbarui: 17 Juni 2016   03:21 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemanasan Global, bukan hanya sekedar isu belaka. Pemanasan Global benar-benar sedang terjadi di bumi yang indah tempat kita berpijak, bernafas dan beraktifitas sehari-hari. Pemanasan global membawa pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan kita, alam sekitar, tumbuhan, binatang dan bahkan kualitas udara yang kita hirup sehari-hari.

Kita tak perlu menunggu lama untuk sekedar menyadari akibat dari pemanasan global ini. Kita bisa melihat perubahan-perubahan yang terjadi seperti naiknya level air laut, cuaca yang ekstrim, pergeseran musim, kualitas udara yang tidak bersih lagi, panas matahari yang semakin menyengat dan lain-lain. Akibat dari terjadinya pemanasan global sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup manusia, binatang, tumbuhan dan bumi ini sendiri.

Pemanasan global yang terjadi saat ini merupakan bukanlah hanya merupakan tanggung jawab pemerintah untuk dapat mengatasinya. Tetapi merupakan tanggung jawab kita semua. Seluruh umat manusia yang hidup dimuka bumi ini.

Dengan posisi Indonesia sebagai salah satu dari 10 negara penyumbang emisi karbon terbesar di dunia (Indonesia berada di urutan ke 6 ), sudah waktunya kita untuk memulai kegiatan-kegiatan untuk lebih peduli kepada lingkungan, menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang berakibat kepada buruknya kualitas udara dan lingkungan, seperti penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan, menggunakan sumber energi atau sumber daya alam yang berlebihan, pola makan, kebiasaan tentang penanganan sampah yang sembarangan dan kegiatan-kegiatan lain yang memiliki efek domino terhadap kualitas udara maupun atmosphere.

Beberapa kebijakan telah dibuat untuk mengendalikan emisi gas rumah kaca seperti pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pencegahan deforestasi, pengurangan penggunaan energi fosil dan pengelolaan sampah. Namun hal ini tidak akan berhasil tanpa adanya peran serta dan kesadaran dari masyarakat.

Dalam rangka membangun komitmen antara pemerintah dan masyarakat untuk menghadapi perubahan iklim ini, pada tanggal 13 Juni 2016, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengadakan acara Diskusi dengan para Netizen dan Jurnalis. Dalam pidato pembukaan Diskusi yang bertema “Membangun Partisipasi Publik Dalam Mengelola Perubahan Iklim”, Menteri Lingkungan Hidup dan KehutananDr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc mengatakan “Upaya pengendalian perubahan iklim perlu dikerjakan bersama-sama dengan masyarakat karena ini berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, contohnya pilihan kita akan moda transportasi, kegiatan di rumah misalnya hemat listrik, hemat air dan milah sampah”.

Acara Diskusi yang  dilaksanakan di Auditorium Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta Selatan ini di moderatori oleh Bpk. Imam B. Prasodjodengan judul“Hidup Di Iklim Yang Berubah”.

Diskusi diawali dengan pemaparan tentang dampak-dampak perubahan iklim yang terjadi di Indonesia. Dari pemaparan yang disampaikan oleh bapak Imam B. Prasodjo ini, kita bisa melihat bagaimana buruknya dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim ini, apa yang sedang terjadi dan yang akan terjadi apabila kita tidak  segera melakukan tindakan dalam menghadapi perubahan iklim ini.

Dalam diskusi yang terasa sangat singkat tersebut, ternyata didapati bahwa sebenarnya sudah banyak masyarakat baik secara individu maupun berkelompok melakukan upaya-upaya untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim maupun upaya pencegahan pemanasan global. Dari melakukan kegiatan pengolahan limbah, kepedulian terhadap sampah, kegiatan bersepeda dan lain-lain.

Saat ini dampak dari terjadinya perubahan iklim sudah sangat kita rasakan. Dari naiknya permukaan laut, cuaca yang ekstrim yang pada akhirnya membawa dampak yang luas terhadap sektor pertanian, kemarau yang sangat panjang yang membawa dampak mudahnya terjadi kebakaran hutan yang pada akhirnya meningkatkan emisi gas ke udara. Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan terus berusaha membangun komunikasi publik yang efektif dan terbuka, agar masyarakat semua khususnya netizen dan jurnalis dapat aktif dalam upaya menanggulangi perubahan iklim.

Kementerian LHK membuka ruang untuk gagasan baru yang tumbuh dari kalangan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim ini dan diharapkan terbentuknya sinergi yang optimal antara pemerintah dan masyarakat, bersama-sama dalam menanggulangi permasalahan perubahan iklim ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun