Sudah lama saya ingin berkisah tentang ini, tentang orang-orang yang tak perduli dengan keselamatan penerbangan. Suatu hari ketika saya sedang terbang dari Jakarta menuju Ambon, seseorang di samping saya tengah asyik membalas pesan-pesan, padahal sebentar lagi take off.Â
Peringatan dari pramugari dan pramugara yang lewat tak diidahkan, saat itu rasanya saya ingin membentaknya dan ingin berkata, "Kalau Anda ingin selamat naik pesawat, tolong matikan ponselnya" tapi sayang bibir saya kelu saat itu, saya merasa tidak sanggup memarahi orang yang terlihat lebih galak dari saya. Hingga akhirnya ada pramugari yang lewat dan memarahinya, lebih tepatnya berkata sedikit menaikkan intonasi, "Tolong matikan ponselnya bu!" ibu itu kemudian terkesiap dengan muka juteknya ia mematikan ponsel.
Aduuuh... untung saja. Padahal apa susahnya mematikan ponsel sebentar saja, atau kalau mau tetap melihat ponsel sebelum tak off, ponsel sudah dibuat dalam flight mode, ponsel yang sudah dibuat mode ini tentu saja tidak mengganggu sinyal penerbangan. Saat take offpilot harus mendengarkan instruksi penerbangan yang disampaikan oleh pemandu lalu lintas udara. Sinyal ponsel yang dinyalakan akan mengganggu sistem navigasi yang diterima oleh pilot.Â
Tau kan bunyi ponsel yang didekatkan ke radio, dreedet....dredeet...dredeet, nah seperti itu bunyi yang akan ditangkap pilot jika saat take off penumpang masih menyalakan ponsel. Akibat fatalnya adalah pilot akan sulit mendengarkan pesan, kalau salah menerima pesan yang terjadi pesawat akan salah kontrol, bahaya fatalnya akan menyebabkan kecelakaan.
Selama ini banyak yang mengira, kalau terjadinya kecelakaan pesawat adalah turbulensi, padahal dalam 50 tahun terakhir dunia penerbangan, turbulensi bukan penyebab utama kecelakaan. Turbulensi wajar terjadi ketika pesawat menembus awan atau arah angin tak wajar. Manusia sendirilah yang lebih sering menyebabkan kecelakaan pesawat. Pasti kamu pengen tau banget, apa penyebab kecelakaan pesawat yang disebabkan manusia? Berikut saya rangkumkan ya..
- Merokok di dalam pesawat
Seperti yang kita tahu, merokok tidak hanya merugikan kesehatan tapi juga merugikan lingkungan. Merokok menjadi salah satu penyebab pencemaran udara. Di dalam pesawat, merokok sangat dilarang keras, karena sistem sirkulasi udara di dalam pesawat tidak didesain untuk menangkap asap rokok. Akibatnya jika ada yang merokok, satu pesawat akan sesak nafas. Selain itu Federation Aviation Administration (FAA) di tahun 1989 mengeluarkan larangan merokok di dalam pesawat, sebab api pada rokok percikannya sangat sensitif dan bisa menimbulkan kebakaran. Jadi merokok di dalam pesawat 2x membahayakan penumpang, pertama asapnya, kedua percikan apinya
- Jangan meletakkan power bank/pematik api di bagasi
Di China pernah terjadi kebakaran di dalam bagasi sebab power bank yang meledak. Power bank ini diletakkan di dalam tas jinjing yang berada di hatrack. Wah, susah sekali dipadamkan ya?
Sebaiknya jika ingin membawa power bank, bawa power bank dengan ukuran tidak lebih dari 20000 mAh dan masukkan dalam kabin. Jika ukurannya lebih dari 32000 mAh sebaiknya jangan dibawa karena rawan terjadi ledakan. Toh, selama penerbangan kan ponsel dimatikan, jadi power bank otomatis tidak berguna kan? Pematik api juga sangat berbahaya jika diletakkan di bagasi, jika terjadi keledakan pematik ini akan susah untuk di padamkan. Itulah kenapa banyak sekali pematik api yang disita petugas bandara.
- Jangan menyalakan ponsel tanpa flight mode
Seperti yang saya sebutkan di atas, menyalakan ponsel tanpa flight mode dapat mengganggu sinyal pesawat. Pilot akan susah menerima pesan masuk yang disampaikan oleh pemandu lalu lintas udara. Kalau pilot saja sudah susah menerima pesan yang disampaikan pemandu lalu lintas udara, pilot akan susah mendengarkan instruksi. Bahayanya pilot bisa salah arah akibat gangguan pendengaran, hanya gara-gara ponsel kita yang menyala.
- Jangan membawa zat cair yang mengandung aerosol/benda-benda berbahan gas
Karena benda-benda berbahan gas yang disimpan dalam tabung lebih dari 100ml dapat meledak dan menyebabkan kebakaran, misal hair spray, atau alat kecantikan yang mengandung gas lainnya. Tekadang sebagai penumpang kita ingin sekali cantik, kemudian membawa hair spray dalam tas, hal sepele seperti ini sebaiknya diperhatikan dan jangan memarahi petugas bandara jika barang kita disita. Petugas bandara hanya menjalankan tugasnya untuk menyelamatkan para penumpang.
Hal-hal tersebut diatas jika dilanggar tidak hanya diri sendiri yang terkena dampaknya, namun seluruh awak pesawat berikut penumpang akan merasakannya. Apakah kita akan tega mencelakai saudara sendiri, tentu tidak kan?
Selain faktor diri sendiri sebagai penentu keselamatan penerbangan. Tidak ada salahnya kita mematuhi peraturan penerbangan selama berada di bandara, tujuannya tidak lain adalah agar selama penerbangan kita memiliki rasa selamat, aman dan nyaman, karena tanggung jawab penerbangan pun ada di tangan kita, soo.. tidak ada salahnya sebagai penumpang kita memiliki attitude yang harus dijaga, apa sajakah itu?
Â
- Datang ke bandara 2 jam sebelum keberangkatan
Karena pesawat bukan seperti angkot yang jika kita ketinggalan masih ada angkot selanjutnya yang siap berangkat. Kalau kita ketinggalan pesawat tidak hanya, rugi waktu tapi juga rugi materi sebab uang yang sudah dibelikan tiket tidak bisa dikembalikan (refund). Ada penerbangan yang sangat ontime, misal di jadwal pesawat akan terbang jam 8, jam 7 penumpang sudah diwajibkan masuk pesawat.Â
Beberapa kali saya naik Batik, kejadiannya seperti ini, 1 jam sebelum take off penumpang sudah diwajibkan naik pesawat, seandainya saya telat, ya wassalam. Selain itu 2 jam berada di dalam bandara sebelum berangkat memudahkan kita untuk sabar check-in atau mempersiapkan diri sebelum berangkat, misalnya makan atau buang hajat dulu.
- Disiplin saat pemeriksaan barang di mesin X-ray dan gawang detektor logam
Sebelum check in, kita akan melewati mesin X-ray terlebih dahulu. Ada baiknya kita mematuhi petugas bandara untuk melepaskan bahan-bahan yang mengadung metal/besi dan meletakannya pada conveyor belt. Tidak hanya itu, tas, koper, alat elektronik, sabuk, jaket, topi harus melewati mesin X-ray. Gunanya apa? Ini adalah bagian dari pemeriksaan keamanan, sebagai upaya menjaga keamanan di lingkungan bandara.Â
Bahaya sekali jika tidak mematuhi  petugas, misalnya ada barang kita yang tidak boleh dibawa lalu lolos karena kita malas menggunakan mesin X-ray, bahayanya tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga seluruh penumpang yang satu pesawat dengan kita
- Disiplin saat mengantri check-in
Itulah gunanya kita datang ke bandara tepat waktu. Agar tidak tergesa-gesa saat check-in. orang yang mengantri dengan tergesa-gesa bisa dipastikan dia tidak mempersiapkan waktunya untuk terbang. Saya pernah loh, diserobot orang saat check-in,sungguh orang ini sangat tidak memiliki attitude sama sekali sebagai bangsa yang memiliki adat ketimuran.
- Simpan boarding pass di tempat yang baik
Setelah check-in, boarding pass tidak boleh diletakkan pada sembarang tempat. Karena penumpang tanpa boarding pass walaupun sudah membeli tiket tetap tidak boleh berangkat kecuali dengan seizin petugas bandara, tetapi tentu saja ini akan merepotkan. Karena ketika boarding pass hilang, kita harus berurusan dengan petugas bandara terlebih dulu sebelum berangkat. Sebab di dalam boarding pass terdapat nomer kursi juga stiker bagasi, jika boarding pass hilang, bandara tidak bisa mempertanggung jawabkan barang kita jika tertukar, bagaimana mungkin kita bisa marah, kan tidak punya bukti
Â
- Jangan marah-marah jika pesawat delay
Di beberapa kejadian dalam penerbangan, tidak dipungkiri ada pesawat yang delay. Lalu sebagian penumpang akan marah-marah pada counter bandara. Sudah dipastikan counter bandara tidak akan mengetahui apa-apa tentang keterlambatan pesawat, sungguh ini kesalahan yang fatal kalau kita memarahi petugas counter. Karena petugas counter hanya mengingatkan penumpang jika pesawat akan boarding. Dalam aturan penerbangan, pesawat akan delay karena disebabkan banyak hal, misal : cuaca buruk, antrian penerbangan yang panjang di angkasa dll.
Di bandara ada FOO (Flight Operation Officers) yang bertanggung jawab atas keselamatan penerbangan, orang-orang yang berada di baliknya mem-briefing pilot 1 jam sebelum terbang, apakah pesawat layak terbang atau tidak, jadi kalau pesawat delay bukan tanpa alasan penerbangan di tahan. Nah, setelah tahu ini masih ingin marah-marah pesawat delay? :D
- Jangan menerima titipan dari orang yang tak dikenal
Sebab mana tau isinya akan membuat kita akan terganggu selama penerbangan atau bahkan isinya membuat kita terkena kasus kriminal yang menyebabkan tertahannya kita dan harus berurusan pada petugas bandara. Ada banyak orang yang buruk perangainya di negri ini dan tidak peduli keselamatan orang. Sebaiknya tetap berhati-hati selama di dalam bandara walaupun orang tersebut terlihat baik.
- Airpot tax digunakan untuk menikmati fasilitas bukan bagian keuntungan bandara
Terbayang nggak berapa biaya operasional bandara? Mulai dari lampu, AC yang dingin, di beberapa titik kadang ada air minum gratis, toilet (berapa kali kita ke kamar mandi, membuang air dan tissue), spot charger gratis, ruang duduk yang nyaman, dan banyak fasilitas bandara yang sebetulnya kita tidak pernah tau pengeluarannya besar namun kita anggap sepele.Â
Mungkin dalam benak kita berfikir kalau sudah bayar tiket pesawat itu sudah mencakup harga dari semua yang kita dapat dibandara. Tidak. Tiket pesawat tentu saja untuk membayar operasional mesin pesawat yang harganya tidak murah, sedangkan airport tax gunanya membayar apapun fasilitas yang kita gunakan selama menunggu kedatangan pesawat.
- Gunakan sabuk pengaman, dan patuhi peraturan penerbangan
Selama terbang banyak hal yang tidak boleh dilanggar, misal merokok di dalma pesawat, menyalakan ponsel, Â memakai sabuk pengaman, menegakkan sandaran kursi, membuka jendela pesawat saat landing atau take off, dan banyak hal lainnya yang wajib kita patuhi selama penerbangan. Tidak ada salahnya sebagai penumpang kita mematuhi peraturan penerbangan, jangan sampai kita melanggar dan membahayakan penerbangan, juga membahayakan rekan-rekan yang stau pesawat dengan kita.
Ternyata tidak susah mendisiplinkan diri saat terbang, menjaga attitude sebelum dan sesudah terbang tentu saja akan menciptakan rasa Selamat, Aman, dan Nyaman. Selamat mengarungi dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H