Pagi-pagi sekali kami mengunjungi pabrik Aqua. Disini kami pun dapat melihat pembuatan Aqua dari dekat. Aqua berkomitment bahwa mereka tidak hanya mengambil apa yang sudah alam berikan tetapi juga berupaya menjaga konservasi alam supaya tidak rusak. Selain itu Aqua mengembangkan 4 pilar yaitu, perlindungan sumber daya air, penguranagn Co2, optimalisasi kemasan dan pengumpulan sampah kemasan, distribusi produk secara berkelanjutan. Ini menarik sekali, walaupun ada kemasan yang reject pada saat di diproduksi, air Aqua tetap bermafaat untuk lingkungan, misalnya untuk mengairi aliran sawah, MCK, dll
Kita juga diajak mengunjungi  rumah sumber yang merupakan sumber mata air yang menjadi salah satu penyedia air yang akan diproduksi nantinya di pabrik Aqua
Kenapa dinamakan warung Kandha Takon? Ini ada filosofinya, kondho artinya ngomong dan takon yang artinya bertanya. Jadi di warung kondho takon ini kita dapat saling mengemukakan pendapat, berdiskusi dan sharing masalah kesehatan atau apapun. Warung Kandha Takon juga menjual berbagai macam olahan pangan yang diambil dari lingkungan sekitar, misalnya bunga teleng, daun kelor, dll
River tubing ini juga merupakan salah satu program Danone dalam mengatasi masalah sampah yang mengaliri sepanjang aliran sungai. Aqua grup bekerja sama dengan warga masyarakat di sepanjang sungai Pusur membuat program River Tubing Pusur Adventure. Mereka memanfaatkan sungai pusur sebagai salah satu objek wisata lokal, sehingga dapat mambantu ekonomi masyarakat sekitar. Dan disinilah kita menuntaskan semua kegiatan berlelah-lelah menuntut ilmu dan menggali beragam informasi
Setelah kita makan siang di Warung Kandha Takon dengan menu rumahan yang endes banget, kita diberi life fest, untuk selanjutnya dibawa menuju pangkal sungai, dan selanjutnya diberikan briefing mengenai apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Untuk selanjutnya kita menuruni anak tangga dan mulai duduk diatas ban. Rasanya ini pengalaman baru yang nggak mungkin bisa saya lupakan. Kemudian satu-satu dari kami mulai mengaliri aliran sungai yang saat itu lumayan deras, perjalanan masih panjang kaka... ada sekitar 1 kilo lagi aliran sungai yang akan kita lewati
Jadi selepas turun dari ban, saya disuruh naik ke sebuah batu, tapi nyatanya saya terpeleset, dan terduduk, karena tidak kuat menahan arus, saya ikut hanyut, kejadiannya begitu cepat, saya seperti ada yang menyeret kemudian ya sudahlah saya terjatuh dan terseret arus, yang ada di fikiran saya saat itu, "Ya Allah kalo saya mati disini, ya sudahlah saya pasrah", yang ada difikiran lainnya "Kasian Naqib nanti nggak punya ibu lagi," dan pemikiran lain yang nggak disangka-sangka muncul adalah, "Kalo saya mati hari ini, bapaknya Naqib pasti kawin lagi" eh beneran, saya sampai mikir sejauh itu.
Punggung saya sempat menghantam sebuah batu dan itu sakit sekali, saya juga sempat mendengar teriakan leader saya yang memanggil temannya, untuk segera menolong saya yang saat itu hanyut terbawa arus air. Saya begitu takut saat itu, dosa saya masih banyak, kalau saya mati tentu saja hal yang nggak saya inginkan terjadi. Bisa-bisa langsung meluncur ke neraka.Â