Cerita bermula dari seorang wanita yang ingin keluar dari tempat kosannya, berjalan sendiri bukan merupakan hal yang aneh untuk diri wanita ini. Itu merupakan hal yang menyenangkan. Menyelusuri gang kecil di sebuah daerah kota Jakarta, wanita ini dikagetkan dengan penampakan seekor binatang berperawakan hitam, tikus got. Wanita ini tidak tersentak layaknya wanita lainnya yang mungkin ketika melihat seekor tikus berukuran cukup besar itu, mereka akan melompat kesana kemari. Wanita ini berjalan santai, tapi di benaknya dia bertanya-tanya. Kok bisa ada tikus sebesar itu di pinggir gang dan tak seorangpun yang terusik dengan hal itu. Keanehanpun berlanjut dikeesokan harinya, ketika sang wanita menemani temannya ke suatu daerah di Jakarta juga. Tebak, dia juga menemukan tikus-tikus got berukuran besar bebas berkeliaran disana. Wanita ini cukup kaget. Kejadian ini tak pernah ia temukan di kota tempat ia dilahirkan dan dibesarkan atau memang ini adalah sebuah fakta yang tidak mengejutkan untuk seukuran kota besar seperti Jakarta? Wanita ini pun berujar dengan temannya “Di Jakarta banyak tikus ya?” Sang temanpun menjawab “Di Jakarta, tikus dan kucing berteman, film Tom and Jerry itu salah besar.” Wanita muda (?) yang merupakan saya itu tertawa mendengar ucapan itu.
Itu merupakan segelintir pengalaman saya yang agak sedikit merasa risih dengan keberadaan tikus got yang ada di Jakarta. Mungkin jumlah populasi tikus di Jakarta hampir sebanding dengan penduduk kota Jakarta. Who knows? Saya tidak pernah memeriksa satu persatu got-got kumuh yang ada di Jakarta. Jakarta sebagai sebuah ibu kota tidak mencermikan sebuah kota yang nyaman untuk ditinggalin, hal ini ditandai dengan berkeliarannya tikus-tikus got yang ukurannya wah. Ini juga pertanda bahwa kebersihan di kota Jakarta jauh dari kata baik. Tikus-tikus ini bebas berkeliaran di sebuah ikon kebesaran Jakarta, Monas. Tidak terbayang bagaimana kalau ada turis asing yang berkunjung dan disuguhkan dengan atraksi tikus got yang menari sambil berkoloni seperti itu. Ah, Jakarta merupakan sebuah kota besar yang menampakan gedung-gedung tinggi menjulang dan tikus-tikus sebagai penghuninya, dimana kucing tak lagi menjadi musuh sang tikus namun sudah menjadi sahabat yang saling bahu membahu mencari makan. Mungkin juga kisah kucing dan tikus ini telah menjelma di kehidupan nyata Jakarta, tertangkapnya beberapa aparat penegak hukum yang bekerja sama dengan para koruptor mencermikan bahwa tikus dan kucing kini sudah bersahabat. Jakarta, tempat yang penuh mimpi untuk mencari rezeki tapi bukan merupakan tempat impian untuk ditinggali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H