"Saya menyampaikan ini karena cinta saya pada negara ini lebih besar dari pada diri saya sendiri, dan juga cinta saya pada institusi Polri," ungkap Henry.
"Saya sampaikan itu semata karena kecintaan saya terhadap negeri ini melebihi kecintaan saya terhadap diri saya sendiri, begitu juga kecintaan saya terhadap institusi Polri," kata Henry.
"Setelah saya sampaikan (isu) ini saya dipanggil Bareskrim Polri, saya siap. (Tapi) untungnya saya dapat telepon dari Bapak Kapolda itu tadi, dan saya baru ingat bahwa Binmas di bawah naungan Baharkam, langsung saya konfirmasi ke beliau itu. Jadi udah clear semuanya," imbuh dia.
Berikut perkataan Henry Yoso yang tersebar di media sosial:
"Ini sudah beredar, ada penekanan Kapolri kepada Dirbinmas seluruh Indonesia. Yang pertama, ini di grup-grup WhatsApp sudah beredar ini ya. Bahwa saya mau dipanggil besok ke Bareskrim saya siap, jam berapa, di mana saya siap ya."
Henry juga menyampaikan harapannya agar Polri tetap netral dalam Pilpres 2024. Dia berharap netralitas tersebut tidak hanya sebatas ucapan, tetapi diwujudkan dalam tindakan.
"Ya harapan-harapan saya kepada institusi Polri, tadi Pak Kabaharkam sudah menyampaikan kepada saya bahwa sesuai dengan UU Kepolisian, bahwa Polri itu netral," ucap dia.
Kabaharkam Polri, Komjen Fadil Imran, menyampaikan terima kasih atas masukan masyarakat terkait Pemilu. Ia menegaskan bahwa Polri akan tetap netral dan mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh hoaks.
"Saya ingin imbau kepada masyarakat pada umumnya jangan mudah terpengaruh pada informasi-informasi yang tidak benar atau hoaks. Poin utama mari kita tetap jaga persatuan dan kesatuan. Saya kira kita sepakat semua termasuk dengan Bang Henry Yoso," ujar Fadil.
"Terima kasih atas partisipasi masyarakat dalam berikan kritik dan saran terkait dengan demokrasi yang sedang berjalan di Indonesia, dan kami tegaskan bahwa Polri netral. Sesuai dengan ketentuan UU dan akan kawal sampai dengan tuntas Pemilu 2024. Sehingga terpilih pemimpin nasional dan wakil kita di legislatif yang akan datang," ucap dia
Sebelumnya, dalam sebuah diskusi pada 9 Februari 2024, Henry membacakan pesan WhatsApp yang menyatakan adanya perintah untuk mengerahkan fungsi Binmas Polri sebagai instrumen pemenang pemilu.