Namun, jika remaja tidak dapat menyelesaikan konflik ini, mereka mungkin merasa bingung dan terpecah-pecah, yang mengarah pada ketidakpastian dan perasaan tidak puas dalam kehidupan dewasa mereka. Ketidakmampuan untuk menemukan identitas yang stabil dapat mengakibatkan gangguan dalam hubungan sosial dan kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan dewasa.
Kesimpulan
Konflik psikososial, seperti yang dijelaskan oleh Erik Erikson, memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan identitas seseorang. Setiap tahap perkembangan membawa tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai kematangan sosial dan psikologis. Konflik seperti kepercayaan, otonomi, inisiatif, dan identitas berkontribusi pada bagaimana individu membangun konsep diri mereka dan berinteraksi dengan dunia sosial mereka. Penyelesaian yang sehat dari konflik-konflik ini akan memperkuat identitas yang kokoh, sementara kegagalan dalam mengatasi konflik dapat menyebabkan kebingungan identitas yang berlanjut hingga dewasa. Oleh karena itu, pemahaman tentang teori psikososial Erikson sangat penting dalam mengidentifikasi dan mendukung individu dalam perjalanan perkembangan mereka menuju identitas yang sehat dan seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H