Seiring dengan adanya globalisasi, berbagai bidang dalam kehidupan semakin berkembang dan mobilisasi penduduk dunia menjadi lebih mudah dilakukan. Diplomasi kemudian menjadi salah satunya, dimana dengan meningkatnya konektivitas antar individu, kelompok hingga negara membuat diplomasi menjadi semakin berkembang. Diantara banyaknya diplomasi yang ada, salah satu diplomasi yang menarik untuk dibahas adalah diplomasi diaspora.
Istilah diaspora awalnya digunakan untuk seseorang yang pindah ke luar dari wilayah asalnya. Diaspora memiliki perkembangan sejarah yang panjang dimana terciptanya istilah diaspora sendiri berawal karena perpindahan paksa yang dilakukan oleh penduduk Yahudi, Yunani, dan Armenia akibat konflik yang terjadi pada abad ketiga sebelum masehi yang kemudian menyebabkan terciptanya istilah diaspora. Lalu istilah tersebut terus berkembang dari berbagai bidang keilmuan hingga menjadi konsep pada tahun 1970-an dan terus berlanjut hingga menjadi konsep modern pada tahun 1980-an seiring dengan adanya globalisasi.
Arti diaspora semakin meluas seiring berkembangnya zaman dimana saat ini diaspora dapat didefinisikan sebagai penduduk yang tinggal di luar negeri dan dengan suka rela melakukan proses mempertahankan hubungan dengan negara asal serta berfungsi sebagai agent of change yang berpartisipasi dalam pembangunan negara asal guna dapat meningkatkan perkembangan bangsa. Diaspora menjadi salah satu aktor non-negara yang diyakini dapat berperan secara aktif dalam aktivitas diplomasi publik. Diaspora juga dapat diartikan menjadi imigran, komunitas luar negeri hingga komunitas etnis.
Adapun hal-hal yang dapat diberikan oleh diaspora bagi negara asal yaitu remitansi, investasi asing langsung, menjadi jembatan dalam perluasan hubungan ekonomi negara asal, menjadi layanan jasa profesional tanpa biaya dan kepulangan diaspora untuk pembangunan negara asal. Hingga kini konsep diaspora terus berkembang dan menjadi peran penting dalam mendorong kerja sama dan membangun hubungan antar bangsa dan negara.
Contohnya seperti diaspora Bugis di Malaysia yang berperan dalam berbagai bidang mulai dari ekonomi, politik, hingga sosial dan budaya. Diaspora Bugis berperan dalam menggerakan ekonomi Indonesia dengan adanya remitansi melalui perdagangan, tenaga kerja dan investasi. Kemudian dalam bidang politik, tidak hanya masyarakatnya saja tetapi banyak tokoh-tokoh besar Malaysia memiliki darah keturunan bugis bahkan beberapa diantaranya berhasil menjadi perdana Menteri Malaysia seperti Najib Razak yang merupakan Perdana Menteri ke-6.
Saat ini pemerintahan dari negara asal, seperti Indonesia kini lebih memperhatikan para diaspora dimana akhirnya disadari bahwa peran diaspora penting dalam membantu pembangunan negara asalnya dengan memaksimalkan keahlian para diaspora agar dapat berkontribusi bagi negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H