Mohon tunggu...
Citra Taslim
Citra Taslim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang anak manusia dalam pencarian jati diri, ingin selalu bersemangat dalam sesulit keadaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Reptil Sebagai Hewan Peliharaan

16 Desember 2011   13:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:10 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah kurang lebih hampir setahun ini kehidupan saya akrab dengan reptil. Lebih tepatnya jenis ular sanca batik atau retic (Reticulated Python). sekarang ini hewan peliharaan tidak hanya sebatas kucing, anjing, kelinci, tapi reptil juga bisa menjadi alternatif hewan peliharaan.

Ketika melihat jenis reptil tertentu mungkin perasaan awal yang kita rasakan adalah takut, jijik, geli, dsb. respon tiap orang berbeda-beda. namun, sebenarnya reptil tidak seseram yang dibayangkan. hanya karena jenis hewan ini tidak bisa sering kita jumpai di tempat umum atau hanya bisa ditemui di lokasi tertentu menyebabkan interaksi kita dengan jenis hewan ini kurang dan membuat perasaan takut dan sebagainya itu muncul.

memelihara reptil,khususnya ular menurut saya jauh lebih mudah ketimbang memelihara kucing, kelinci, dsb. mengapa demikian?.

Ular merupakan jenis reptil yang pemeliharaan serta perawatannya mudah. ular tidak perlu sering diberi makan, minimal seminggu sekali. pakan yang diberikan berupa tikus putih, burung, marmut, atau daging ayam. yang perlu di jaga ketersediaan air di dalam kandang. saat pagi perlu di jemur sebentar untuk sistem metabolisme ular dalam mencerna makanannya, untuk pembersihannya pun mudah cukup dimandikan setelah buang air (ular tidak setiap hari buang air) atau minimal seminggu sekali.

Disamping itu ular sama sekali tidak berisik, bila kita memperlakukannya dengan lembut dan baik, maka ularpun akan memberikan respon positif ke pemiliknya.

untuk jenis reptil lain tentu saja berbeda dari segi pakan, tapi kalau sudah biasa berinteraksi dengan satu jenis reptil, secara naluriah akan bisa berinteraksi dengan jenis reptil yang lain. misalnya saja iguana, mungkin secara kenampakan fisik hewan ini terlihat 'gahar', tapi iguana sebenarnya sangat manja dan gampang stres. untuk itu perlu kondisi kandang yang menyediakan ranting untuk bermain bagi iguana dan harus berinteraksi dengannya dengan lembut. untuk pakan iguana memakan sayur sayuran.

saat ini sudah banyak komunitas reptil yang berkembang di Indonesia dari sabang sampai merauke, pecinta reptil jumlahnya terus meningkat. informasi soal reptil pun kini mudah di akses. bahkan menyediakan jasa penjualan reptil lokal ataupun impor, disamping itu juga kandang lengkp beserta kelengkapan lain. jenis-jenis reptil yang dijualpun biasanya sudah jinak.

Jadi dengan lengkapnya informasi, mudahnya proses pembelian & perawatan serta kejianakan menjadi faktor pendukung utama menjadikan reptil sebagai hewan peliharaan.

Berani mencoba?.

[caption id="attachment_156759" align="alignleft" width="150" caption=""][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun