Mohon tunggu...
Rajni Anta
Rajni Anta Mohon Tunggu... Editor - Blogger

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fenomena "Sound Horeg", Hiburan Rakyat yang Menggelegar

13 Agustus 2024   05:10 Diperbarui: 14 Agustus 2024   14:09 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Truk sound pengangkut sound sistem yang disewa warga Desa Babad, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, diparkiran di halaman Polres Demak, Senin (8/4/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

Dampak Ekonomi dan Sosial

Sound horeg tidak hanya menjadi tren hiburan, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal.

Fenomena ini telah membuka peluang bisnis baru di sektor audio sound system dan hiburan.

Banyak pemilik sound system yang mendapatkan keuntungan besar dari penyewaan peralatan mereka untuk berbagai acara.

Selain itu, tren ini juga menghidupkan kembali perekonomian lokal yang sempat lesu akibat pandemi.

Acara yang melibatkan sound horeg biasanya menarik kerumunan besar, yang pada gilirannya memberikan peluang bagi UMKM lokal, seperti pedagang makanan dan minuman, atau jasa parkir, untuk meraup keuntungan.

Gelaran cek sound dan karnaval yang diadakan di berbagai daerah menjadi ajang yang dinantikan oleh banyak orang, bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai sumber pendapatan.

Selain itu, fenomena ini juga telah dimanfaatkan oleh para konten kreator di platform seperti YouTube, yang menghasilkan konten-konten menarik dari acara-acara sound horeg.

Banyak di antara mereka yang mendapatkan penghasilan tambahan dari iklan yang tayang di video-video mereka.

Sound horeg, yang awalnya hanya bagian dari tradisi takbir keliling, kini telah berkembang menjadi fenomena hiburan dan ekonomi yang besar di Indonesia. 

Meski suara keras dari sound horeg kerap menjadi sumber kontroversi, dampak positifnya terhadap kebangkitan ekonomi lokal tidak bisa diabaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun