Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka Baru Berjalan 6 Bulan, Kok Mau diganti?

24 Oktober 2024   11:04 Diperbarui: 24 Oktober 2024   17:34 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pendidikan baru, Abdul Mu'ti saat di tanya Wartawan usai pelantikan (Sumber gambar : Kemendikbud Ristek)

***

Abdul mu'ti, Menteri Pendidikan Baru ingin mendengar dulu

Menteri Pendidikan baru, Abdul Mu'ti saat di tanya Wartawan usai pelantikan (Sumber gambar : Kemendikbud Ristek)
Menteri Pendidikan baru, Abdul Mu'ti saat di tanya Wartawan usai pelantikan (Sumber gambar : Kemendikbud Ristek)

Sepanjang sejarah pendidikan Indonesia, bila ganti menteri, kurikulum pendidikan juga ikut berubah. Sistem pendidikan pun terbawa ikut berubah. 

Setidaknya sudah 12 kali terjadi perubahan Kurikulum pendidikan sejak Indonesia Merdeka. Apa saja perubahan kurikulum tersebut?. Linimasa perubahan kurikulum pendidikan tersebut, yaitu : Kurikulum rencana pelajaran 1947, Kurikulum rencana pelajaran terurai 1952, Kurikulum rencana pendidikan 1964, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kurikulum 2013, Kurikulum revisi 2013 dan terakhir Kurikulum Merdeka.

" Ada banyak penelitian tentang pendidikan, kajian, dan masukan dari masyarakat yang bergerak dibidang pendidikan, baik secara struktur ataupun tidak  yang menerima jasa pendidikan, akan didengar dalam satu bulan ini sebelum mengambil keputusan strategis," Kata Abdul mu'ti usai di lantik di Kabinet Merah putih.

Beliau juga menyampaikan program wajib belajar 13 tahun akan diterapkan. Yang dimulai dari Prasekolah, yang bisa dilaksanakan di lembaga pendidikan formal dan informal.

***

Sistem PPDB dan Zonasi di Kaji Ulang

Saat PPDB di sekolah penulis |Dokumen pribadi
Saat PPDB di sekolah penulis |Dokumen pribadi

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang diberlakukan di semua jenjang di tingkat dasar dan menengah, banyak menimbulkan masalah. Sengkarut Sistem Zonasi membuat pusing para orang tua yang kebanyakan emak-emak.

Beberapa masalah utama yang sering muncul ditiap tahun ajaran yaitu: Manipulasi dan pemalsuan dokumen, ketidakadilan bagi Siswa berprestasi, kualitas sekolah yang tidak merata, kapasitas sekolah negeri yang terbatas, dan kurangnya mekanisme validasi.

Sistem PPDB  dan Zonasi menjadi bagian yang akan di kaji ulang oleh Abdul mu'ti. Kebijakan zonasi, kata beliau selalu ada pro dan kontra, semuanya akan dilihat secara keseluruhan dan tidak tergesa-gesa. Dan berusaha selama memimpin kemendasmen akan banyak mendengar, ketimbang berceramah, katanya saat ditanya wartawan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun