Profesor merupakan gelar bukan akademik yang diberikan kepada dosen yang masih mengajar di perguruan tinggi atau universitas. Untuk mendapatkan gelar tersebut tidaklah mudah, karena berkaitan dengan jabatan fungsional tertinggi yang diperoleh persyaratan tertentu.
Saya punya pengalaman unik, tentang gelar Profesor ini. Waktu SD sebagian teman, memanggil saya "Profesor." Saat saya masih duduk dibangku kelas 4 SD.
Saya sendiri tidak memahami arti sebutan Profesor. Dan mengapa saya dipanggil dengan "Prof." Mungkin, cara anak seusia saya waktu itu melakukan bullying, teman sekelasnya.
Saat usia SD memang saya anak yang sering mengalami perundungan. Dengan melakukan bullying verbal sering sekali saya terima. Salah satunya, ya disebut dengan "Prof."Â
***
Awal Mula dipanggil "Profesor"
Pengalaman masa kecil, saat duduk dibangku sekolah dasar, membuka kembali ingatan saya dengan julukan  "Prof" tersebut, dengan ramainya gelar profesor tersebut mencuat di media massa, baik cetak maupun online.
Tapi beda, dengan gelar "Profesor" pemberian Kampus, karena diperoleh melalui persyaratan akademik yang ketat. Sedangkan julukan "Prof" yang diberikan kepada saya saat sekolah, tak lebih hanya olokan, ejekan teman sekelas melakukan bullying verbal.
Gelar "Prof" yang diberikan teman sekelas, dan juga kelas lain, karena kemampuan saya membuat soal ulangan yang saya buat sendiri, dan dijawab sendiri.Â
Mungkin anak seusia saya saat itu tidak terpikir sampai membuat soal ulangan. Saya membuatnya dengan menggunakan kertas karbon untuk menggandakan naskah soal ulangan yang saya buat sendiri, layaknya mengetik menggunakan mesin ketik.
Saya membuat semua soal ulangan sesuai mata pelajaran yang ada di kelas. Setiap mata pelajaran, saya membuat beberapa model soal ulangan. Setelah selesai dibuat, di jawab sendiri. Dan dicocokkan juga dengan kunci jawaban yang dibuat, sehingga didapatkan salah dan benarnya berapa.
***