Flu Singapura sedang merebak di musim Mudik lebaran. Flu Singapura juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki dan mulut (hand, foot, and disease-HFMD). Penyebabnya Infeksi Coxsackievirus A6, yang termasuk kelompok Enterovirus.
Perjalanan selama mudik lebaran, memang rentan tertular penyakit flu Singapura. Apalagi menggunakan angkutan umum seperti bus, mobil taksi, kapal laut, dan pesawat, yang didalamnya terdapat banyak orang yang sama-sama berpergian.
Saat berpergian bersama keluarga tercinta, apalagi membawa buah hati yang masih kecil, kita harus selalu menjaga kebersihan tangan si kecil. Biasanya, anak-anak terlihat aktif, memegang sana-sini ditempat umum. Karena anak-anaklah yang rentan tertular penyakit ini.
***
Gejala Flu Singapura
Penyakit Flu Singapura, sangat mudah dikenali dari gejala-gejala luar tubuh yang ditimbulkannya. Flu Singapura, merupakan infeksi virus yang sudah sering menyerang anak-anak.Â
Diantara gejala yang ditimbulkannya adalah sariawan dimulut, dan luka lepuh dikulit. Terutama di tangan, kaki, dan terkadang di bokong. Dan beberapa gejala lainnya yaitu rewel, nyeri perut, dan batuk.
Gejala awal biasanya berupa demam dan sakit di tenggorokan, yang diikuti oleh sariawan dan ruam. Yang perlu diketahui, penyakit ini sangat menular.Â
Namun jangan terlalu kuatir berlebihan, penyakit flu Singapura gejalanya ringan dan akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari.
***
Bagaimana Langkah Pencegahan di Musim Mudik lebaran, supaya tidak tertular?
Untuk mengantisipasi tertularnya penyakit Flu Singapura, sebelum berpergian Mudik bersama keluarga, terutama membawa anak-anak, ada baiknya mengenakan masker seperti saat musim Covid-19 merebak sebagai pencegahan.
Kebersihan tangan harus sering dilakukan dengan cara mencuci dengan air mengalir dan sabun, ketika berada ditempat makan, diruangan tunggu seperti di bandara, maupun terminal bila menggunakan transportasi umum.
Selain itu jangan berbagi alat makanan dan minuman, dan tidak melakukan kontak dengan orang yang sedang sakit.
Dan bila terlanjur tertular dan sakit, makanya perlunya proses penyembuhan dengan cara mengisolasi sementara bagi yang terinfeksi untuk menghindari penularan.
Menggunakan tisu saat bersin atau batuk, dan membuang tisu bekas yang telah digunakan ditempat sampah yang disediakan dengan benar.
Dan diperlukan juga tindakan mencuci seprai dan pakaian kotor dengan air panas untuk membunuh virus yang menempel saat berpergian mudik lebaran.
***
Apakah ada vaksin untuk mencegah Flu Singapura?
Untuk pencegahan Flu Singapura, saat ini belum ada vaksin yang tersedia di Indonesia untuk mencegah flu. Menurut sumber berita terkini, walaupun tersedia bentuk fisik vaksin HFMD, sayangnya belum masuk ke Indonesia.
Berbeda dengan Covid-19 yang dulu mewabah di berbagai negara, dan mengakibatkan angka kematian yang tinggi. Angka kematian diakibatkan virus flu singapura, tergolong rendah. Namun begitu kita harus tetap waspada dan selalu menjaga kesehatan selama mudik.
Bagi anak-anak yang terinfeksi virus flu singapura, disarankan untuk menjaga asupan nutrisi dan melakukan isolasi 5-7 hari hingga virusnya melemah.
***
Diakhir tulisan ini bagi orang tua saat mengajak anak-anak dan keluarga tercinta mudik lebaran, ditengah merebaknya flu singapura, perlu memperhatikan yaitu mencuci tangan, hindari berbagi, memperhatikan etika batuk dan bersin, kebersihan makanan dan menggunakan masker.
Dan sebelum berpergian mudik lebaran, melakukan perjalanan jauh menggunakan kendaraan pribadi atau umum, pastikan istirahat yang cukup bagi semua anggota keluarga.
Dan terpenting, selalu waspada terhadap gejala  yang ditimbulkan oleh flu Singapura yang timbul diantara keluarga tercinta, saat berpergian mudik lebaran.
Selamat menikmati mudik lebaran bersama keluarga tercinta, dengan aman dan sehat. Selamat bermudik ria kekampung halaman dan berkumpul kembali dengan sanak dan keluarga yang lama tidak bersua. Karena harus merantau mencari penghidupan, rejeki, dan merubah nasib di negeri orang lain. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H