Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis di Kompasiana Memang "Agak Laen"

4 April 2024   14:03 Diperbarui: 4 April 2024   14:09 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedang menulis sebuah Artkel, diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)

Menulis merupakan sebuah hobby (kegemaran), yang dimiliki oleh seseorang untuk menuangkan ide, gagasan, dan opininya dalam rangkaian kalimat. Bahkan kemampuan menulis, menjadi bagian kecerdasan linguistik, selain kemampuan mendengarkan dan membaca.

Kompasiana, merupakan sebuah blog bersama untuk berbagi tulisan dalam berbagai katagori tulisan, dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu dan berbagai latar belakang penulisnya. 

Beberapa teman saya, yang tergabung di Komunitas, jejaring penulis bertanya,"Apa yang membedakan kita menulis di Kompasiana, dengan menulis buku, media cetak dan online lainnya?."

Diantara teman yang bertanya, merupakan penulis buku yang sudah sudah diterbitkan, sekelas penerbit mayor baik tulisan perorangan ataupun antologi. Bahkan ada yang sudah biasa menulis di media cetak lokal, dan terkenal di kota kelahiran saya.

"Buatlah dulu akun Kompasiana, kemudian cobalah sampeyan menulis disana. Mudah kok caranya, membuat akun di Kompasiana layaknya kita membuat akun media sosial umumnya. Biodata sesuai kTP, nomor telpon, dan poto profil diunggah di akun Kompasiana yang kita buat." Jelasku secara lengkap.

***

Pengalaman cukup panjang, menulis di Kompasiana

Ilustrasi sedang menulis sebuah Artkel, diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)
Ilustrasi sedang menulis sebuah Artkel, diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)

Penulis di Kompasiana biasa disebut Kompasianer. Berdasarkan pengalaman saya sendiri menulis di Kompasiana memang gampang-gampang susah. Karena blog ini rada "agak laen", unik dan berbeda saat kita menulis buku dan media cetak dan online lainnya.

Di Kompasiana, penulis artikel berupa opini, puisi, cerpen, dan lainnya menjadi editor sendiri sebelum tulisannya di tayangkan. Berbeda ketika kita menulis buku, menulis di media cetak dan online, sebelum tulisan diterbitkan menjadi buku, adanya editor yang melakukan perbaikan tulisan, sebelum buku itu diterbitkan.

Begitupula di media cetak dan onlinenya, ada orang yang ditunjuk sebagai editor melakukan kurasi pada setiap tulisan yang masuk meja redaksi. Bila layak tulisan tersebut akan terbit di media cetak seperti koran, majalah, tabloid ataupun melalui jurnal tertentu. 

Hampir 13 tahun saya menulis di Kompasiana, sejak akun ini di buat bulan Januari 2011. Yang dirasakan sulit adalah dalam menulis di Kompasiana, adanya mesin pelacak plagiat yang dilakukan penulis Kompasianer.

Kutipan, pengambilan kalimat, maupun gambar konten sebagai pelengkap tanpa mencantumkan sumber poto, juga mengalami penghapusan poto tersebut. Begitupula, mengutip tulisan dari orang lain melebihi 25 persen, dianggap plagiatisme oleh mesin pelacak Kompasiana.

***

Selain itu, sensitifnya mesin pelacak pada kata-kata tertentu, bisa membuat tulisan yang ditayangkan oleh Kompasianer, harus ditinjau oleh admin, sebelum diterbitkan menjadi artikel di Kompasiana.

Terkadang ada juga teman Kompasianer, menjadi "misuh-misuh", saat tulisannya harus melalui karantina atau peninjauan ulang oleh Admin Kompasiana. Bahkan bila tulisan yang dikirim oleh Kompasianer, telah melanggar berulang-ulang akunnya akan terblokir.

Bahkan kompasianer yang sudah memperoleh centang biru, didalam tulisannya terlalu banyak mengandung promo dan iklan, setelah melalui beberapa kali peringatan, akan dicabut label centang biru karena pelanggaran tersebut.

***

Pengakuan teman sesama Penulis Mengenai Kompasiana

Ilustrasi sedang menulis diatas puncak ketinggian sebuah bukit diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)
Ilustrasi sedang menulis diatas puncak ketinggian sebuah bukit diolah menggunakan Ai Bing (Dokpri)

Beberapa teman penulis, yang mencoba ikutan membuat tulisan berupa artikel dikatagori tertentu, mengakui tidak semudah menulis buku atau pun menulis di media cetak lainnya.

Misalnya, menuliskan kembali sebuah artikel yang diambil dari buku yang pernah diterbitkan dari karangannya sendiri, malah terkena pelanggaran plagiarisme. Dan artikel yang ditayangkan, seperti biasa akan dihapus oleh Admin Kompasiana.

Dari sinilah muncul pengakuan dari sesama penulis, yang biasa mengarang buku, menulis artikel, opini, di media cetak lainnya baik berupa tulisan di koran, majalah, dan lainnya di media online, ternyata menulis di Kompasiana memang "Agak Laen." (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun