Beberapa catatan pantangan membuat tape ketan yang pernah diceritakan nenek waktu saya masih kecil, yaitu :
- Dilarang berbicara dengan orang lain saat pembuatan, karena bisa mengganggu proses fermentasi.
- Orang yang tangannya panasan (sial), karena mempunyai ilmu yang salah (tidak baik, hitam), bisa membuat tape ketan hijau tidak masak dan rasanya hambar.
- Wanita haid dilarang terlibat, karena dipercaya bisa mengganggu fermentasi dan membuat tape ketan hijau juga menjadi tidak masak dan rasanya hambar.
Kue Tradisional di Hari Lebaran saat berkunjung di Rumah Nenek
Selain tape ketan hijau, terdapat beberapa kue tradisional yang juga disiapkan dan tersedia di meja tamu di rumah nenek. Kue-kue ini menarik keluarga berkunjung di saat lebaran.Â
Jagonya nenek membuat berbagai olahan makanan dan kue tradisional juga menjadi kebanggaan buat semua keluarga. Sayangnya tidak ada yang melanjutkan.
Kue-kue tradisional tersebut dibuat dengan jumlah banyak oleh nenek dan anak-anaknya, termasuk Ibu saya yang ikut membantu membuat kue tersebut.Â
Istimewanya kue-kue tersebut dibuat dengan peralatan sederhana, dimasak menggunakan tungku kayu dan menggunakan kayu bakar dan minyak tanah. Sehingga rasanya sangat enak, berbeda menggunakan alat-alat memasak kue yang saat ini.
Beberapa jenis kue tradisional yang dibuat  kue nastar, kue kastengel, kue putri salju, lidah kucing, kue semprit, kue biji ketapang, dan kue sagu. Dan biasa juga sebagai pelengkap, tersedia kacang goreng dan emping belinjo.
Kue-kue ini selain lezat rasanya, tetapi juga memiliki tradisi yang kuat, sehingga dihidangkan sebagai bentuk penghormatan kepada tamu yang bersilaturahmi saat berkunjung dihari lebaran.
***
Saat ini kakek, nenek, paman dan juga bibi sudah tiada. Ibu juga sudah berpulang beberapa tahun yang lalu. Semoga mereka semua, mendapatkan tempat yang tenang, dan nyaman, disisi Allah Swt, berada di kampung Akhirat yang penuh kesenangan.