"Jassasah, apakah kamu bangsa hewan atau bangsa Jin?." tanya Tamim Ad-Dari lagi.
Terjadi dialog antara Tamim Ad-Dari dan makhluk tersebut. Ternyata makhluk tersebut bisa berbicara layaknya manusia. mahkluk tersebut terlihat misterius, seperti misteriusnya pulau tersebut.
"Apakah ada manusia, atau makhluk lain yang menghuni pulau ini, selain kamu?." tanya Tamim ad-dari.
"Ada, wahai manusia. Mari ikut aku!." ajak makhluk aneh tersebut.Â
Tamim Ad-Dari sempat ragu dan takut, ia menyangka makhluk tersebut adalah setan. Namun, sejurus kemudian ia mengikuti langkah makhluk aneh tersebut, diikuti oleh kru kapal.
***
Meski diliputi rasa takut, kalau-kalau makhluk ini adalah setan, tetapi rasa penasaran mengalahkan rasa takutnya. Mereka mengikuti Jassasah sampai kesebuah Gereja yang sudah tua umurnya.
Dengan langkah yang berat mereka memasuki bangunan tua yang gelap dan kotor tersebut. Terlihat sosok seorang laki-laki yang matanya memancarkan kebencian dan kekuatan yang menakutkan.
Mereka tambah merasa takut, jangan-jangan ini adalah iblis laknatullah. Namun Tamim ad-dari berusaha tenang. Ia tidak ingin terlihat takut didepan manusia terbelenggu tersebut.
"Selamat datang di pulau ini, wahai pengendara perahu dari negeri jauh. Bagaimana kabar diluar sana?." tanya manusia terbelenggu tersebut. Apakah sudah ada seorang Nabi ditengah kalian. Seorang yang Ummiyin , dan kaumnya memeranginya?."
"Kabar kami baik-baik saja diluar sana. Ia benar, ditengah kami sudah datang seorang Nabi  yang Ummi (buta huruf) dari bangsa arab, dan kaumnya memeranginya." Jawab Tamim Ad-dari.