Untuk mengetahui datanya secara langsung, siapa guru ini, di mana rumahnya. Apa betul rumahnya jauh. Saya pun membalas wanya dan menanyakan dimana sekarang ia berada.
Ia membalas katanya saat ini sedang berada di sekolah. Sedangkan saya sedang mengikuti rapat kelompok kerja kepala sekolah (K3S) berkenaan pembubaran kepanitiaan Diseminasi Kurikulum Merdeka dan pelaporan penggunaan keuangan selama kegiatan yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu.
Ia memberikan alamat rumahnya. Setelah rapat saya langsung pulang dan mampir ke rumah si guru yang mau mutasi karena alasan rumah jauh dan sering terlambat.
***
Saya malah kaget. Ternyata rumahnya cukup mewah dan memiliki sebuah mobil di teras rumah. Saya mengetok pintu rumah dan istrinya membuka pintu. Sebelumnya saya telpon yang bersangkutan tapi WA-nya tidak aktif.
Saya berkesimpulan bukan alasan rumah jauh dan datang sering terlambat ke sekolah. Ternyata si guru mempunyai mobil. Kalaupun hujan masih bisa datang ke sekolah menggunakan kendaraan roda empat.Â
Saya pun memutuskan untuk tidak menerima menjadi guru di sekolah saya, sekaligus tidak menerima alasan tersebut. Karena pada dasarnya seorang guru siap ditempatkan di mana saja. Apalagi sebuah sekolah yang masih berada di tengah kota, bukan di kampung dan pelosok. Masih bisa ditempuh dalam jarak 10-20 menit sudah sampai ke sekolah (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H