Saya pun menerima bungkusan popcorn dan sebotol air mineral. Dan memasuki ruangan bioskop yang lampunya mulai dimatikan. Deretan kursi sudah mulai terisi.Â
Saya duduk didekat seorang guru yang mewakili kepala sekolahnya. Ia guru di daerah Samarinda Kota. Dari bioskop katanya tidak terlalu jauh untuk berjalan kaki.
***
Ia seorang guru honorer. Dan sempat saling berkenalan sesaat film akan diputar. Seorang guru SD dengan latar belakang pendidikan Graphic Design, lulusan Polnes negeri di Kota Samarinda.
Saya sempat bertanya juga, pasti pintar menggambar. Namun dijawab mungkin sudah lupa Pak. Tertutup dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).Â
Namun katanya, ia tetap kuliah di Universitas Terbuka mengambil jurusan guru SD. Begitulah, sering kali banyak guru yang kuliah ulang karena pendidikan tidak linear dengan jenjangnya mengajar.
Dan akhirnya, lampu dimatikan. Film tegar diputar. Film dimulai dengan kemunculan kakeknya Tegar yang dimainkan tokoh kawakan, Deddy Mizwar. Tegar dimainkan M.Aldifi Tegarajasa, aktor cilik dan pendatang baru dilayar kaca. Ia juga penyandang disabilitas.
Dari sini alur cerita di mulai. Perjuangan seorang anak difabel berusia 10 tahun. Yang hanya tinggal bersama Kakeknya dan pembantu rumah tangga. Dan Ibunya yang selalu sibuk dengan kerja.Â
Sehingga Tegar kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tuanya. Apalagi sejak lahir, Ayahnya sudah meninggalkan ibunya. Â Hingga silang pendapat sering terjadi antara kakek dan Ibunya Tegar.
***