SAMARINDA - Pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 7 Kota Samarinda melalui LMS secara daring, pendampingan individu oleh pengajar praktik (PP) dan rangkaian Lokakarya sebulan sekali selama 6 bulan telah berakhir.
Lokakarya 7 berupa festival panen hasil belajar yang diikuti 51 CGP dan 10 stand pameran CGP Angkatan 7 Kota Samarinda telah dilaksanakan tanggal 8-9 Juli 2023.
Setelahnya para CGP Angkatan 7 kota Samarinda, menunggu pengumuman resmi kelulusan dan secara resmi menanggalkan hurup C didepan Guru Penggerak.
***
Diskusi Penggerak  Sesama Penggerak
Hari minggu kemaren (16/07) saya mendapatkan undangan melalui WAG Guru Penggerak Angkatan 7 Kota Samarinda. Dari undangan yang dikirim oleh Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kaltim  bertemakan "diskusi penggerak bersama Dirjen GTK Kemendikbud yang datang dari Jakarta.
Tidak semua CGP Angkatan 7 diundang hadir diskusi penggerak tersebut. Dari guru penggerak seangkatan yang diundang hanya 6 CGP yang telah diangkat menjadi Kepala Sekolah.
Peserta Undangan diskusi penggerak terdiri dari 21 Guru Penggerak dari Kutai Kartanegara dan Samarinda. 2 orang pengajar praktik dari kutai kartanegara dan 3 orang dari Samarinda.
Guru Penggerak Menjadi Kepala Sekolah sebanyak 20 orang, terdiri 8 orang dari Kutai Kertanegara. Dan 12 orang berasal dari Samarinda.
Selain itu Sekolah yang melaksanakan IKM juga diundang sebanyak 10 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah dan guru. Perwakilan Komunitas belajar sebanyak 2 komunitas belajar dari Kutai Kartanegara dan 3 komunitas belajar dari Kota Samarinda.
Kepala Sekolah yang menjalankan program Sekolah Penggerak (PSP) terdapat 10 sekolah terdiri dari 2 sekolah PAUD, 2 sekolah dasar (SD), 3 SMP dan 2 SMA.
***
Bertemu Dirjen GTK Kemendikbud di Hotel Aston Samarinda
Sebuah undangan kehormatan bisa langsung bertemu Bapak Dr.Iwan Syahril,Ph.D di acara diskusi penggerak. Beliau langsung memimpin jalannya diskusi.
Suasana diskusi berjalan santai, sambil duduk lesehan di ruang aula hotel Aston yang berada di lantai 17. Setelah sholat magrib, dan menyantap hidangan yang disediakan oleh panitia penyelenggara baru diskusi penggerak di mulai.
Hadir juga pada kegiatan ini Plh.Sekretaris Dirjen GTK, Dr.Praptono. Kadisdikbud Kota Samarinda, Kepala BGP Provinsi Kaltim, Ibu Wiwiek Setiawati, M.Pd serta Bapak Dr.Asli Nuryadin, S.Pd.,MM dan juga Kadisdikbud Kutai Kertanegara.Â
Bisa bertemu secara langsung dengan Dirjen GTK Kemendikbud merupakan kesempatan yang langka. Bisa berdialog dan berdiskusi secara langsung dengan beliau.Â
***
Gaya diskusi friendly, sambil berkeliling secara langsung diantara kelompok kecil mengenai pengalaman yang sangat berkesan saat mengikuti pendidikan calon guru penggerak menjadi bahan diskusi.
Apa yang disampaikan oleh peserta diskusi penggerak, kata beliau berlangsung konsisten di komunitas penggerak lainnya di berbagai daerah. Ada masanya kita harus mengalami sesuatu yang berbeda. Dan itu merupakan bagian perubahan yang harus dijalani dan terjadi.
Kata beliau, ketika guru penggerak dijadikan seorang Kepala Sekolah janganlah menolak bahkan mundur sekalipun dan menghindari tanggung jawab diberikan.
Pendidikan Guru Penggerak memang dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin dan perubahan pendidikan di masa depan. Mengapa harus menggunakan nama guru pengerak, kalau pada akhirnya harus menjadi pengawas ataupun Kepala Sekolah?.
Mengapa tidak Kepala Sekolah penggerak saja, atau pengawas penggerak. Penggunaan kata guru, merupakan eksistensi seorang guru didunia pendidikan.Â
Sama halnya profesi seorang dokter, apapun jabatan yang disandangnya, tetaplah ia seorang dokter. Begitupula seorang Guru yang dijadikan kepala sekolah, pengawas sekolah. Hakikatnya tetaplah dia seorang guru. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI