Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wawancara Kepala Sekolah dalam Pengambilan Keputusan oleh Guru Penggerak

14 April 2023   09:56 Diperbarui: 14 April 2023   10:06 5617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara dengan Kepala Sekolah pengambilan keputusan kasus dilema etika atau bujukan moral | Dokumen pribadi : Riduannor/Istimewa

Riduannor (CGP) : " Selama ini, bagaimana Bapak menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus dimana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebaikan?."

M.Aini (Kepala Sekolah) : " Saya dalam membuat sebuah keputusan, selalu mempertimbangkan masukan dari teman sejawat yang bisa dikatakan di tuakan di sekolah. Misalnya guru yang dianggap senior atau wakil Kepala sekolah. Walaupun di SD itu tidak ada istilah wakepsek, tapi biasa Kepala sekolah menunjuk untuk membantu tugas-tugas seorang Kepala Sekolah. Pada kondisi tertentu, yang saya tidak bisa memecahkan suatu masalah, meminta pendapat dan masukan dari Pengawas Sekolah untuk mencari solusi yang terbaik."

Riduannor (CGP) : " Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Bapak lakukan selama ini?."

M. Aini (Kepala Sekolah) : " Biasa saya mencari informasi dulu dari berbagai pihak. Baik dari teman sejawat, komite sekolah, orang tua siswa bergantung permasalahannya berkenaan dengan apa. Lalu setelah didapatkan berbagai informasi tersebut, saya melakukan analisis dalam mengambil keputusan yang terbaik."

Riduannor (CGP) : " Langkah-langkah apa saja yang selama ini Bapak anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?"

M. Aini (Kepala Sekolah) : " Sebuah keputusan yang diambil bisa saya anggap efektif, bila masalah yang di selesaikan bisa berjalan secara objektif, tidak memihak, dan dapat diselesaikan secara bijaksana tanpa menyakiti perasaan di salah satu pihak yang sedang bermasalah. Baik itu guru dengan teman sejawat atau guru dengan orang tua siswa. Dan juga guru dengan siswa itu sendiri."

Riduannor (CGP) : " Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?."

M.Aini (Kepala Sekolah) : " Tantangannya, sebuah keputusan yang diambil oleh seorang Kepala Sekolah terkadang tidak memuaskan semua pihak, atau sebagian pihak. Tentunya saya bisa memberikan pengertian kepada sebagian pihak lainnya yang bermasalah atau sebuah keputusan bersama yang diambil. Misalnya dalam rapat musyawarah guru saat pembagian kelas. Ada guru A ingin dikelas 3, sedangkan guru B ingin juga disana. Atau guru C ingin dikelas 4 tidak mau ditaruh dikelas 6. Perbedaan pendapat biasa terjadi. Namun bagaimana keputusan yang saya ambil bisa dinilai bijaksana oleh semua pihak dan dirasakan adil."

Riduannor (CGP) : " Apakah Bapak memiliki sebuah tatkala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika. Apakah Anda langsung menyelesaikan ditempat, atau memiliki jadwal untuk menyelesaikannya. Bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?."

M.Aini (Kepala Sekolah) : " Biasa saya melakukan penjadwalan dalam menyelesaikan kasus dilema etika. Dengan memanggil secara bergantian yang bersangkutan. Setelah didapatkan jalan penyelesaiannya, saya akan menemukan kedua pihak yang bermasalah dan menyelesaikan permasalahan tersebut secara baik dan bijaksana."

Riduannor (CGP) : " Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun