Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Kecil, Lokakarya 2 Guru Penggerak

20 Februari 2023   11:12 Diperbarui: 20 Februari 2023   11:45 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menuliskan kesepakatan kelas saat Lokakarya 2 | Dokumentasi Pribadi : Riduannor/Istimewa

Kegiatan Pendidikan Guru penggerak Angkatan 7 Kota Samarinda kembali dimulai. Sempat jeda di penghujung tahun 2022 dan Januari 2023 kini berlanjut lagi. 

Rasanya terlalu lama jeda, membuat berat kembali memulai. Biarpun ada jeda, kegiatan aksi nyata guru penggerak tetap berjalan di sekolah masing-masing. Aksi nyata yang dilakukan berupa budaya positif di sekolah. 

Dua kegiatan praktik baik  yaitu membuat kesepakatan kelas yang dituangkan menjadi keyakinan kelas dan pengimbasan aksi nyata budaya positif di sekolah. Penulis melakukannya melalui kelompok kerja guru (KKG) yang ada di sekolah. 

Dukungan kuat dari teman sesama guru, Kepala Sekolah, dan pengawas sekolah membuat penulis tambah bersemangat untuk mengikuti kegiatan program pendidikan guru penggerak. 

***

Berkolaborasi di Lokakarya 2

Kolaborasi CGP Angkatan 7 Kota Samarinda di sesi Diskusi pada Lokakarya 2 | Dokumen pribadi : Riduannor/Istimewa
Kolaborasi CGP Angkatan 7 Kota Samarinda di sesi Diskusi pada Lokakarya 2 | Dokumen pribadi : Riduannor/Istimewa

Seorang Calon Guru Penggerak (CGP) yang tengah menyelesaikan Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) banyak mempunyai tantangan. Baik tantangan yang datang dari diri sendiri maupun faktor dari luar. 

Dari diri sendiri berupa niat dan tujuan mengikuti pendidikan guru penggerak. Sedang dari luar rekan sejawat, warga sekolah, dan pimpinan.

Lokakarya menjadi ajang berkolaborasi para CGP, bekerjasama untuk menyelesaikan masalah. Refleksi, diskusi, dan umpan balik sesama CGP yang di dampingi oleh Pengajar Praktik.

***

Diskusi bersama dengan latar belakang CGP berbeda jenjang mengajar | Dokumen pribadi : Riduannor/Istimewa
Diskusi bersama dengan latar belakang CGP berbeda jenjang mengajar | Dokumen pribadi : Riduannor/Istimewa

CGP memang berlatar belakang tempat mengajar berbeda. Ada yang dari TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Mengapa harus dicampur dan tidak di sesuaikan dengan jenjangnya mengajar?

Disinilah uniknya program pendidikan guru penggerak. Dengan digabungnya semua jenjang seorang CGP menemukan sebuah komunitas belajar baru. 

Para guru akan bertemu sesama peserta CGP, fasilitator dan pembimbing sebagai Pengajar Praktik dengan latar belakang yang berbeda-beda. Dan komunitas belajar yang berbeda bisa menjadikan pengalaman baru sesama CGP untuk berkolaborasi.

***

Saat Lokakarya 2 CGP Angkatan 7 Kota Samarinda | Dokumen pribadi : Riduannor/Istimewa
Saat Lokakarya 2 CGP Angkatan 7 Kota Samarinda | Dokumen pribadi : Riduannor/Istimewa

Setiap peserta CGP dengan latar belakang jenjang mengajar yang berbeda mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Misalnya untuk CGP yang berasal dari guru SD lebih terstruktur, lengkap dalam menuliskan sebuah skenario mengajar. 

Sedangkan bagi guru SMA/SMK tidak terlalu memfokuskan kesana, singkat dan sederhana dan lebih memperdalam pada bagian materi ajar yang ingin di sampaikan.

Perbedaan tersebut bukan menjadikan minder bagi guru yang berasal dari TK atau SD, atau sebaliknya. Justru saling melengkapi. Dari sini masing-masing CGP bisa melakukan pemetaan kelebihan dan kelemahan diri dalam menjalankan peranan sebagai guru penggerak di sekolah masing-masing.

***

Saat Lokakarya 2 CGP Angkatan 7 Kota Samarinda | Dokumentasi pribadi/Istimewa
Saat Lokakarya 2 CGP Angkatan 7 Kota Samarinda | Dokumentasi pribadi/Istimewa

Alhamdulillah, Lokakarya 2 dapat diikuti dan dilaksanakan dengan baik. Kegiatan Lokakarya CGP Angkatan 7 Kota Samarinda selalu dilaksanakan pada hari libur, sehingga tidak mengganggu jam sekolah. Dan biasanya pada hari minggu.

Disaat guru-guru lain pada hari minggu berkumpul bersama keluarga di rumah, atau berlibur bersama keluarga. Justru guru penggerak mengikuti kegiatan Lokakarya, seperti yang penulis ikuti setiap Lokakarya Guru penggerak.

Menuliskan kesepakatan kelas saat Lokakarya 2 | Dokumentasi Pribadi : Riduannor/Istimewa
Menuliskan kesepakatan kelas saat Lokakarya 2 | Dokumentasi Pribadi : Riduannor/Istimewa

Menurut Balai Guru Penggerak (BGP) Kalimantan Timur saat memberikan pengarahan. Mengapa kegiatan Lokakarya CGP tidak dilaksanakan pada jam sekolah atau pada hari Sabtu?. 

Alasannya supaya tidak mengganggu jam sekolah, dan dijadikan alasan bagi CGP tidak mengajar, atau meninggalkan sekolah. Selain itu di CGP Angkatan 7 Kota Samarinda ada peserta yang beragama Kristen Adven yang menjalankan ibadahnya pada hari sabtu. 

Itu sebabnya, untuk bisa melaksanakan ibadah bagi teman CGP yang beragama Adven, kegiatan Lokakarya dilaksanakan hari minggu. Dan semua peserta CGP dapat memaklumi dan menghargai keputusan BGP Kaltim untuk melaksanakan  di hari minggu.

***

Nada sumbang tentang Guru Penggerak

Lokakarya 2 Calon Guru Penggerak | Dokumen pribadi : Riduannor/Istimewa
Lokakarya 2 Calon Guru Penggerak | Dokumen pribadi : Riduannor/Istimewa

Nada-nada sumbang tentang Guru penggerak tentu selalu ada. Dan itu tentunya bukan menjadi halangan untuk menjadi seorang guru penggerak, yang tergerak dan menggerakkan. Yang namanya jiwa kepemimpinan tidak di miliki oleh setiap orang. Dan tidak semua guru juga bisa tergerak dan menggerakkan.

Disinilah letak tantangannya, walaupun tidak semua orang tahan bila menghadapi tantangan yang sama. Guru Pengerak tidak bisa mengatur jalan pikiran orang lain, begitupula pendapat dan nada sumbangnya. 

Yang Guru Penggerak perbuat adalah bagaimana terus berkarya, bergerak, tergerak, dan menggerakkan dengan berbagai potensi diri yang dimiliki dan bisa dikembangkan. Dan terus menjadi pembelajar, meningkatkan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. 

Dan mampu menggerakkan berbagai komunitas praktisi di lingkungan sekolah masing-masing dan menciptakan budaya positif di sekolahnya (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun