Sedari dulu, saya membeli buku yang mengajarkan cara menulis dengan judul-judul yang dasyat. Ini Kiat menulis satu hari bisa membuat buku. Mengarang itu mudah. Dan berbagai buku-buku lainnya. Satupun tidak ada yang membuat saya bisa menulis satu artikel, cerpen ataupun puisi.
Di kiat dan trik menulis, telah membatasi saya menulis dengan berbagai aturan, teknik, bahkan harus menggunakan ejaan yang disempurnaan (EYD). Sebegitu ribetnya kah baru bisa menulis?.
Jujur, lewat Kompasianalah saya bisa menulis. Menulis artikel, cerpen, puisi. Dan berbagai katagori tulisan dan warnanya. Belum ada sebuah penerbit yang bisa menggoda saya untuk mengikuti kelas menulis. Mungkin bila penerbit itu dengan iklas mengajarkan saya menulis baru bisa. Tanpa embel-embel membeli buku dulu, ataupun HTM dengan nominal tertentu.Â
Maunya, dasar maunya yang gretongan aja!. Kata seorang guru, teman saya disekolah. Ia selalu berbahasa menyalahi pakem dan bahasa Indonesia yang benar.Â
Bagaiamana menurut teman, sahabat, dan pembaca Kompasianer, apa benar asumsi menjamurnya kelas menulis, hanyalah trik menjual buku?. Silahkan pembaca budiman memberikan penilaian dan komentar dibawah artikel ini. Selamat (menjadi) penulis. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI