Saya mencari lagi tak ada juga tulisan cermis tersebut muncul. Biar saya tidak mengirim tulisan berulang. Cermis yang masih tersimpan di draf saya hapus saja.Â
Saya tambah heran ketika melihat tulisan itu muncul diberanda kompasiana setelah 2 jam berlalu. Ternyata tulisannya sudah terbit. Tapi kok gak ada yang melihat atau membaca selama 2 jam berlalu.Â
Saat saya klik, ada gambar robot yang menyatakan tulisan sudah dihapus. Saya tambah terkejut. Tidak ada kata-kata tulisan tersebut dihapus karena melanggar ketentuan dari Admin K. Di pesan notifikasi juga tidak ada saya temukan pesan dari admin kalau cermis tersebut melanggar syarat dan ketentuan dari Admin K.
Melihat beberapa kejanggalan tersebut, saya memilih tidak melanjutkan menuliskannya di kompasiana secara bersambung. Cermis tersebut memang saya buat perbab untuk nantinya diterbitkan menjadi buku berupa novel.
Apakah ini merupakan gangguan dari makhluk tak kasat mata yang tidak menginginkan cermis tersebut terbit di Kompasiana?. Ah terlalu berlebihan. Saya baru merasakan menulis sebuah cermis tidak selancar menulis artikel dan tulisan biasa lainnya.
Mungkin Sahabat Kompasianer yang budiman pernah mengalami hal yang sama bisa berbagi informasi dengan memberikan komentar pada tulisan ini. Salam dan Bahagia buat semuanya (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H