Kubulatkan tekad untuk mengabdi
Selembar nota dinas tak dapat kutolak
Aku tertegun disandaran tiang kapal...
Sambil menatap pohon-pohon nipahÂ
Seakan berkejaran diderunya arus sungai Mahakam...
Diujung bulan Juli, kutinggalkan Kota Tepian
rakit-rakit kayu gelondongan ditarik kapal kayu
Terlihat laju terbawa arus..
Para nakhoda kapal kayu saling melambai tangan
Desa nun jauh diujung Mahakam..
Tempat tugasku sebagai guru terpencil
Aku bangga...
Lulusan sekolah Guru setara SMA
langsung diangkat menjadi guru
Walaupun di desa nun jauh..
Di ujung  Mahakam
Puisi Kedua
Samarinda, 20 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Guru Darmini di Gang buntu
Baca juga: Guru-guru Perantau
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!