Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Guru di Ujung Sungai Mahakam

20 Januari 2023   05:34 Diperbarui: 20 Januari 2023   05:38 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kubulatkan tekad untuk mengabdi
Selembar nota dinas tak dapat kutolak
Aku tertegun disandaran tiang kapal...
Sambil menatap pohon-pohon nipah 
Seakan berkejaran diderunya arus sungai Mahakam...
Diujung bulan Juli, kutinggalkan Kota Tepian
rakit-rakit kayu gelondongan ditarik kapal kayu
Terlihat laju terbawa arus..
Para nakhoda kapal kayu saling melambai tangan
Desa nun jauh diujung Mahakam..
Tempat tugasku sebagai guru terpencil
Aku bangga...
Lulusan sekolah Guru setara SMA
langsung diangkat menjadi guru
Walaupun di desa nun jauh..
Di ujung  Mahakam

Puisi Kedua
Samarinda, 20 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Guru-guru Perantau

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun