Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Berau sebagai Kota Sanggam, Bumi Batiwakal, dan Makna Logo Penyu

14 Desember 2022   16:04 Diperbarui: 16 Desember 2022   10:58 3142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Destinasi wisata Pulau Derawan (by.Package Wonderful of Derawan Island 2020 travel pelopor)

Bintang lima melukiskan lambang negara berdasarkan Pancasila dan falsafah hidup masyarakatnya sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dan tulisan Kabupaten Berau terdapat pita putih melambangkan daerah otonom Kabupaten berau, yang mempunyai kedaulatan mengatur daerahnya sendiri untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakatnya.

Burung yang ada pada logo tersebut melukiskan sarang burung yaitu sarang burung wallet yang menghasilkan jutaan rupiah sebagai perlambang salah satu hasil pemasukan daerah di samping rotan, kayu gaharu dan lain-lain.

Bunga padi melambangkan daerah berau merupakan agraris dimana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani dan bercocok tanam. 

Sumpitan dan mandau melambangkan keberanian masyarakatnya dalam menegakkan keadilan dan kemakmuran dan ulet dalam perjuangan.

Dan terakhir penyu melukiskan hasil perikanan yang merupakan hasil daerah terbesar di Berau, karena daerahnya kebanyakan berada di pesisir laut dan pantai. Juga bisa melambangkan hewan yang secara khusus terbanyak mendiami daerah pantai Kabupaten Berau. 

Berkembang biak, bertelur dan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke daerah Berau. Sehingga secara tidak langsung menjadi pendapatan Devisa daerah dan digunakan sebagai pembangunan daerah Kabupaten berau.

Di akhir tulisan ini, hanya sedikit penggambaran daerah Kabupaten Berau yang saya tuliskan. Mungkin masih banyak lagi yang belum saya tuliskan, dan pada kesempatan lain bisa ditambahkan dalam artikel yang berbeda. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun