Penyegaran kembali melalui Lokakarya 1 membuat seluruh peserta yang tergabung dalam 3 kelompok dengan 2 pengajar praktik menjadi ceria dan bergembira.
Berbagai permainan game yang mengajak kekompakan sebuah tim work CGP yang terbentuk di lakoni para peserta. Bermain kereta api, yang terdiri 4 orang perkelompok, dengan 3 peserta ditutup matanya, dan satu orang yang berada paling belakang mengarahkan jalannya barisan mengambil bola yang berwarna sesuai kesepakatan.
Kebetulan, kelompok saya mengambil bola berwarna kuning. Yang berada paling depanlah yang bertugas mengambil bola dengan arahan peserta CGP dibarisan paling belakang. Hanya peserta di beblakang yang bisa memberikan aba-aba "belok, kanan, kiri, stop!".
Sedang dua orang dibaris belakang yang berfungsi layaknya masinis, hanya boleh memberi kode menepuk punggung barisan didepannya. Untuk menyampaikan pesan berbelok, mundur, kekanan, kekiri, dan berhenti. Kode disampaikan dengan tepukan dibahu, berupa tepukan kanan, kiri, tarikan kebelakang, dan tekanan dibahu menandakan arahan dari yang paling belakang.
Permainan kereta api yang dilakukan seluruh peserta, membuat para CGP menjadi senang, tertawa bersama ketika salah mengambil bola ataupun tabrakan dengan barisan lain.
Sehingga kegiatan game ini membuat para peserta CGP lupa dengan beban tugas mandiri, kejenuhan masing-masing mengikuti pembelajaran secara daring selama ini.
Pelajaran yang paling berharga dari bermain kereta api ini adalah para peserta memahami pentingnya kekompokan, kerjasama sebuah tim work. Dipermainan kereta api yang berada di depan dengan mata tertutup memberikan pesan, yang berada paling belakang sebagai Kepala Sekolah, diteruskan oleh Wakil kepala Sekolah (Wakapsek), dan guru yang berada di depan.
Guru bergerak dengan mata tertutup, mengikuti aba-aba dari belakang, layaknya seorang guru yang mengikuti arahan dan perintah Kepala Sekolah. Kekanan dan kekiri merupakan perlambang kemana kepala sekolah memberikan arahan.Â
Sehingga dari permainan ini filosofinya adalah setiap orang dalam sebuah Tim work harus bisa bekerjasama, kompak, sehingga tercapai keberhasilan dan kemajuan sebuah sekolah.
Di lokakarya 1 secara khusus peserta CGP diajak oleh pengajar praktik mendiskusikan peran dan nilai-nilai guru penggerak. Melakukan pemetaan dan menjabarkan berbagai komunitas praktisi yang bisa peserta CGP ikuti baik sebagai pengurus aktip atau anggota biasa.
Dari sini para peserta di harapkan juga bisa berperan lebih dan bisa bermanpaat bagi sesama guru lainnya. Memang seorang guru penggerak dituntut bisa berperan lebih menggerakkan sebuah komunitas bukan hanya sebagai anggota.