Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gambaran Murid Impian di Masa Depan

24 November 2022   09:25 Diperbarui: 24 November 2022   13:01 8297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis Murid Impian | Dokumen Pribadi diolah via Canva

"Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran dan cara mengukirnya. Seperti itulah seorang guru memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik. Bedanya Guru mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin" (Ki Hajar Dewantara).

Setiap guru pastilah mengimpikan murid yang sukses dalam segala hal di masa depan. Saat ini semua murid berada di Abad 21. Sebuah zaman yang serba canggih. Berkembang pesatnya ilmu teknologi yang serba digital.

Murid yang berada di Abad 21, diajarkan dengan cara abad 19 tentulah sudah tidak relevan. Apalagi pengajaran dan pendidikan yang bergaya kolonial. 

Sekolah yang ramah dan nyaman dalam pembelajaran, mengedepankan pembelajaran yang berdifferensiasi merupakan ideal dalam pendidikan. impian dan harapan baik siswa maupun guru.

Seperti gambar Infografis diatas, murid impian di masa depan menurut saya sendiri adalah :

Pertama, murid yang senantiasa beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila dan Kurikulum Merdeka, murid yang beriman merupakan pondasi awal pendidikan. Beriman yang dimaksudkan bertakwa, menjalankan ibadah, berakhlak mulia, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Pendidikan kita tidak hanya mengutamakan pengetahuan, tetapi menciptakan insan yang bertakwa dan berakhlak mulia. Tidak ada gunanya, seorang anak cerdas, atau pintar tapi akhlaknya buruk dan tidak terpuji.

Kedua, mampu menggunakan teknologi Digital

Murid impian yang diharapkan oleh seorang guru di masa depan adalah mampu menggunakan teknologi digital. Teknologi digital merupakan teknologi yang sistemnya di operasikan berjalan secara otomatis dengan sistem Komputerisasi. 

Revolusi teknologi abad 21 sangat berjalan dengan cepat. Bahkan kalau kita tidak bisa mengimbanginya, akan tertinggal jauh di belakang. Hal ini sangat terasa bagi guru yang mengajar tidak bisa lagi mengandalkan sistem manual dan tertulis. 

Tapi semua berubah kedalam bentuk berbagai aplikasi  pembelajaran, media pembelajaran dalam bentuk audio visual, dan berbagai media sosial. 

Ketika masa pandemi covid-19, guru dengan sangat terpaksa harus memberikan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Mau tidak mau, suka tidak suka, guru harus tetap memberikan materi pelajaran dari rumah. Dengan berbagai kendala pembelajaran, karena situasi belajar yang tidak bisa bertatap muka di dalam kelas.

Pengalaman ini membuat guru harus terus belajar mengikuti perkembangan kemajuan teknologi digital, untuk mempermudah pembelajaran di era revolusi teknologi Abad 21.

Bahkan pembelajaran Coding di tingkat SD sudah mulai diterapkan. Bahkan di beberapa negara banyak generasi muda yang paham akan teknologi dan berlomba menghasilkan teknologi baru.

Ketiga, kemampuan berdiskusi dan terbiasa mengerjakan tugas bersama

Murid impian yang diharapkan ketiga, murid mempunyai kemampuan berdiskusi dan bekerja secara berkelompok. Metode diskusi merupakan upaya menanamkan dan mengembangkan keberanian,rasa percaya diri anak untuk mengemukakan pendapat dan melatih diri menemukan kesepakatan pendapat, memecahkan permaslaahan dengan musyawarah.

Berdiskusi di kelas dan dalam kelompok kecil membuat suasana kelas menjadi hidup. Dengan membiasakan diri anak berdiskusi, membuat semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Semua diberikan kesempatan mengemukakan pendapat, menyangkal pendapat orang lain, mengajukan pertanyaan, mempertahankan pendapatnya. 

Di sebuah diskusi peranan guru sebagai pusat pemberi informasi, pemberi ketegasan, penentu batas dapat di kurangi. Guru hanya sebagai pengatur dan penunjuk jalan dalam pelaksanaan diskusi. 

Keempat, menjadikan siswa mandiri dan bergotong-royong

Murid impian selanjutnya adalah mandiri dan bergotong-royong. Kedua kemampuan tersebut merupakan bagian dari Profil Pelajar Pancasila. Dan juga sejalan dan selaras serta searah dengan Kurikulum Merdeka.

Menjadi siswa yang mandiri yang bisa bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Selain mandiri, anak juga mempunyai jiwa bergotong royong yang mampu melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.

Terbiasa bergotong royong menumbuhkan rasa empati sesama teman, rasa kebersamaan yang merupakan kolaborasi, kepedulian, dan berbagi dengan sesama teman.

Tulisan ini hanyalah sedikit penggambaran yang diinginkan seorang guru di masa depan. Murid impian yang dengan mudah menerima, dan menyerap pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Kemajuan teknologi digital yang meliputi : smartphone, komputer, laptop, tablet, dan berbagai alat komunikasi lainnya yang bersifat virtual atau pun dalam bentuk media sosial  terus bergerak maju ke depan dengan pesatnya.

Visi Murid impian | Dokumen Pribadi diolah via Canva
Visi Murid impian | Dokumen Pribadi diolah via Canva

Dalam rentangan 1-5 tahun kedepan saja, perubahan terus berjalan. Belum satu teknologi baru dipelajari, datang lagi teknologi terbarukan. (*)

Salam Guru penggerak
Samarinda, 24 november 2022
Artikel ke-7 CGP Angkatan 7

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun