Setelah mengikuti Program Pendidikan Calon Guru penggerak (CGP) Angkatan 7 yang di mulai pada tanggal 23 Oktober 2022 melalui Lokakarya Orientasi dan berlanjut mengikuti pendidikan CGP selama 6 bulan. Saya dinyatakan lulus sebagai guru penggerak. Tentunya setelah melalui berbagai tahapan pendidikan guru penggerak.
Pembuka tulisan di atas merupakan bagian Prolog yang saya tuliskan  sebagai bagian Peran dan nilai-nilai Guru Penggerak di masa depan, paling tidak tiga tahun kedepan.
Menuliskan gambaran program yang seakan sudah menjadi guru penggerak selama 3 tahun. Sebagai Guru Penggerak dengan pengalaman selama 3 tahun pertama, tentu menjadikan tantangan bagi seorang guru penggerak.
Bagaimana berbagai pengetahuan, ilmu yang didapatkan selama mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak (CGP) menjadi sebuah pengalaman pertama di masa depan dengan seribu satu tantangan yang harus di hadapi di masa depan.
Menjabarkan dan menterjermahkan berbagai pengetahuan yang didapatkan, dengan kekuatan peran dan nilai-nilai guru penggerak.Â
Semua program guru penggerak berupa kegiatan yang dikerjakan tergambar jelas memuat nilai-nilai yang dimiliki yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, Â inovatif dan berpihak pada murid.
Apa saja Gambaran diri saya sebagai Guru Penggerak?
Di tahun pertama sebagai guru penggerak merupakan tahun penuh tantangan. Bergerak dan menggerak sesuatu yang sudah terpola itu sangatlah sulit. Dan perlu pendekatan dan proses untuk merubahnya.Â
Ada karakter yang biasa-biasa saja, aspiratip, antusias, pesimis dan toksit. Sebagai guru penggerak saya pun harus bisa mengetahui secara jelas dimana lingkaran pengaruh yang saya punyai?.Â
Apa itu lingkaran pengaruh?
Lingkaran pengaruh merupakan sebuah konsep tindakan yang menyadari bahwa perubahan yang sifatnya transformatif tidak bisa dilakukan perorangan, melainkan perlu keterlibatan atau partisipasi dari pihak-pihak lain yang relevan.
Kaitannya dengan pembelajaran, maka menguatkan lingkaran pengaruh sebagai guru penggerak merupakan upaya mempengaruhi orang di sekitar untuk turut mendukung transformasi pembelajaran.
Mengajak orang lain berperan aktif, berpartisipasi dalam mencapai transformatif perubahan yang di harapkan. Ibarat seorang sopir, seorang guru penggerak menjadi pengemudi. Sopir menjadi lingkaran pengaruh utama yang punya kendali untuk melakukan pengaturan.
Ke arah mana kendaraan mau dibawa, tingkat kecepatannya. Semua di atur oleh pengemudi. Begitupula saat sebagai guru penggerak, lingkaran pengaruh berperan utama.Â
Misalnya di sekolah saya sebagai Ketua KKG Sekolah, tentunya lingkaran pengaruhnya lebih luas mempengaruhi guru untuk mendukung berbagai program kerja yang akan dilakukan.Â
Mewujudkan Kepemimpinan Pembelajaran
Dengan peran saya sebagai guru penggerak saya mendorong munculnya peningkatan keberanian diri, rasa percaya diri, mandiri dan memicu keluarnya jiwa sebagai pemimpin untuk semua murid di sekolah.
Melakukan kegiatan yang membuat siswa berani tampil, memiliki kepercayaan diri yang bagus, mampu berkolaborasi serta mandiri dalam belajar.
Diharapkan juga mampu memunculkan jiwa kepemimpinan tiap siswa, menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar, sekaligus penumbuhan karakter bagi siswa di sekolah.
Apa yang saya lakukan?
Beberapa kegiatan kongrit yang saya lakukan untuk mewujudkan kepemimpinan pembelajaran,yaitu mengikuti kegiatan O2SN,bagi beberapa siswa berprestasi dibidang olahraga untuk mengikuti lomba seperti lari cepat, lari estafet, lompat jauh dan tinggi.
Mengikuti lomba OSN yaitu olimpiade Sain Nasional bagi siswa yang berprestasi di bidang Matematika dan IPA untuk mengikuti lomba. Melakukan pendampingan, melatih, meimbulkan rasa percaya diri yang tinggi dan mental juara bagi anak.
Selain itu untuk mewujudkan kepemimpinan pembelajaran adalah membiasakan siswa untuk berdiskusi, dan belajar secara berkelompok. Dan membiasakan siswa bekerja secara tim. Dengan tujuan menciptakan pembelajaran yang nyaman, interaktif, dan memunculkan jiwa kepemimpinan tiap siswa.
Menjadi Coach Bagi Guru Lain
Banyak kegiatan yang bisa dilakukan oleh seorang guru penggerak di masa depan, diantaranya sebagai narasumber pada kegiatan KKG Sekolah, yang dilaksanakan setiap hari sabtu pada minggu kedua dengan program kegiatan terjadwal.
Melakukan pendampingan dan narasumber bimtek melalui In House Training (IHT), pengelolaan nilai e-rapor, cara menggunakan berbagai fitur e-rapor bagi guru kelas ataupun guru mata pelajaran. Dan berbagai kegiatan lainnya sesuai dengan kebutuhan guru dan sekolah.Â
Semua kegiatan yang dilaksanakan untuk mempermudah guru melakukan pembelajaran di kelas. Dan pada akhirnya bernilai positip untuk meningkatkan kemampuan siswa, berinovatif dan berpihak pada murid.
Menggerakkan Komunitas praktisi
Sebagai guru penggerak juga melebarkan ruang lingkup yang lebih luas di masa depan. Bukan hanya aktif di sekolah, tapi juga memperluas lingkaran pengaruh pada kegiatan KKG gugus sekolah, kecamatan, komunitas pendidikan. Dan juga mengembangkan diri secara aktif di forum diskusi ilmiah, sarasehan, lokakarya, seminar ataupun workshop yang dilaksanakan PGRI ataupun IGI.
Dengan menggerakkan komunitas guru bisa menjadi teladan dan agen perubahan di dalam ekosistem pendidikan. Banyak manpaat yang ditimbulkan seorang guru penggerak yang berperan di komunitas praktisi.Â
Terutama menumbuhkan nilai-nilai baik pada murid dan psikomotorik/skill murid itu sendiri. Karena setiap guru yang mengikuti komunitas praktisi mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru yang bisa di transformasikan kepada peserta didik.
Mendorong Kolaborasi Antar Guru
Sebagai guru penggerak diantara kolaborasi antar guru menjadi pembina upacara secara bergantian dan terjadwal. Dan selalu mengingatkan anak tentang penguatan karakter, seperti peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia.Â
Peningkatan kreativitas agar aktif mengikuti kegiatan Pramuka sebagai sarana melatih diri untuk mandiri, berkolaborasi, melatih kemampuan memecahkan masalah (bernalar kritis) serta bergotong royong, menghargai perbedaan/toleransi dan sebagainya.
Mewujudkan Kepemimpinan Murid
Beberapa kegiatan dan program yang saya kerjakan untuk mewujudkan kepemimpinan murid di masa depan yaitu : melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan kekeluargaan, antar guru dan murid terhadap hubungan yang sangat erat.Â
Memiliki kedekatan yang sangat baik berlandaskan kasih sayang seperti orang tua dan anaknya. Mengajak siswa melakukan kegiatan belajar sambil bermain di area lapangan, ruang terbuka, observasi ke green house dengan tujuan agar pembelajaran menyenangkan dan bervariasi, tidak menoton, belajar dari alam, dan menjadikan alam sekitar sebagai bahan pembelajaran yang sangat mendukung proses berpikir anak.
Meningkatkan rasa keberanian diri bagi diri mereka sendiri, maupun menjadi kebanggaan keluarga, sekolah dan masyarakatnya. Peran guru mendorong peningkatan prestasi akademik siswa selaras dengan Merdeka belajar, yaitu menciptakan generasi hebat di masa yang akan datang. Hal ini selaras dengan dengan aspek Propil pelajar Pancasila, yaitu bernalar kritis dan berakhlak mulia. (*)
Salam Guru Penggerak,
Samarinda, 20 November 2022
Artikel ke-6 CGP Angkatan 7
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H