Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Blogger "Bangkit Bersama" di Bulan Bahasa dan Sastra 2022

29 Oktober 2022   04:33 Diperbarui: 29 Oktober 2022   06:52 1453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lomba bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta (Dokumen dinas Kebudayaan Kota Yogya via ayoyogya.com)

Ada dua hari istimewa di Bulan oktober 2022, yaitu hari blogger Nasional pada tanggal 27 Oktober 2022 dan bulan bahasa dan sastra (BBS) 2022 sehari berikutnya.

Bagi seorang penulis dan juga blogger, pegiat literasi, dan berbagai komunitas bahasa, kedua hari ini merupakan tonggak awal sejarah yang selalu di kenang, dan diingat, bahwa pada 94 tahun yang lalu telah lahir sumpah pemuda, pada tanggal 28 Oktober 1928.

Bangkit Bersama

Mengapa Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) 2022, mengangkat tema "Bangkit bersama?."

Tema BBS 2022, tahun ini adalah "Bangkit Bersama". Masa krisis yang di hadapi saat di hantam badai pandemi Covid-19, telah membuat lumpuh berbagai sektor ekonomi, sosial kehidupan masyarakat.

Semua orang berjuang melawan pandemi, dan lebih banyak berada di dalam rumah ketimbang beraktivitas di luar. Dan sekarang badai tersebut mulai berlalu. Perlahan semua kegiatan di luar rumah berjalan dengan normal kembali.

Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Ristek, Prof. E. Aminudin Aziz di bogor pada hari minggu(2/10/2022), tema bulan Bahasa dan Sastra 2022 mengusung tema "Bangkit Kembali".

Beliau mengajak agar semua elemen untuk melestarikan semangat sumpah pemuda. Selain itu juga bahu membahu bangkit dari berbagai pandemi yang menghantam Indonesia, yaitu pandemi Covid-19 selama beberapa tahun terakhir.

***

Bagaimana dengan Blogger kaitannya dengan Tema BBS 2022?

Sehari sebelum memperingati Hari Sumpah pemuda, yang ke-94 tahun adalah Hari Blogger Nasional. Secara khusus di Kompasiana juga di adakan berbagai event menulis, memeriahkan hari blogger dan bulan bahasa dan sastra 2022. 

Dalam sebuah acara dialog, yang di siarkan secara live oleh Kompasiana. Para narasumber menjelaskan bahwa menjadi seorang blogger pada masa lalu, bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar. 

Namun seiring berjalan waktu pendapatan itu terus menurun. Dulu satu artikel di yang dimuat di sebuah situs blog, bisa di hargai Rp.5, juta. kemudian turun menjadi 3 juta, 2 juta, hingga hanya bernilai Rp.100-50 ribu. Dan itupun sudah terhitung tinggi untuk nilai yang di dapatkan sekarang.

Dari paparan yang di jelaskan para narasumber, termasuk juga mas Nurullah, sebagai Ceo Kompasiana memberikan materi bagaimana menulis yang baik di sebuah blog. Yang bisa bermanpaat, dan bernilai informasi positip bagi pembaca.

***

Saat ini banyak Blogger yang "berhirbenasi". Nah, kenapa?, apa itu "hibernasi?." Dari live dialog ini, penulis banyak mendapatkan ilmu baru. Kosakata Hibernasi biasa di gunakan pada sejenis hewan tertentu yang tidur panjang pada musim dingin untuk bertahan hidup. 

Tupai tanah Arktik bisa berhibernasi hingga delapan bulan (SMITHSONIAN/Carla frare via Kompas.Com)
Tupai tanah Arktik bisa berhibernasi hingga delapan bulan (SMITHSONIAN/Carla frare via Kompas.Com)

Hewan yang bisa berhibernasi adalah beruang kutub, tupai tanah arktik, kura-kura, dan panda. Dan ternyata seorang blogger juga bisa berhibernasi?. 

Pernyataan tersebut sangat beralasan. Mari kita kupas sedikit tentang masa keemasaan menjadi seorang blogger. Dulu, masa keemasan dan jayanya seorang blogger sekitar tahun 2007 keatas. 

Hal ini di tandai dengan di canangkannya " Hari blogger Nasional pertama kali oleh Menteri Komunikasi dan informatika RI, Muhammad Nuh saat pembukaan pesta blogger tanggal 27 Oktober 2007.

Sejak saat itu perkembangan blogger Indonesia berkembang dengan pesat. Hingga puncak kejayaannya pada tahun 2007, menurut President of overseas business yang di muat di situs Web marketing, Jack Huang mengatakan sekitar 3,8 persen (sekitar 3 juta) dari total pengguna internet aktif di Indonesia adalah blogger.

Bahkan masa-masa itu banyak terbentuk Komunitas blogger Indonesia. Pada waktu tertentu, diadakan kumpul bareng, kopdar, acara ngumpul bersama para blogger. 

Seiring perjalanan waktu, perlahan tahun 2016 menjadi tahun yang suram bagi blog dan blogger. Di tandai dengan hantaman "badai wordads". 

***

Apa itu badai Wordads, yang banyak membuat blog dan blogger berhibernasi?

Menarik, badai wordads terjadi disebabkan bangkrutnya wordpress. Entah bagaimana awalnya wordpress bangkrut, mungkin foya-foya ke blogger dengan iklannya. Atau manajemen yang kurang baik.Sehingga penghasilan dari wordpress menukik tajam.

seorang blogger (Antoni Shkraba via pexels.com)
seorang blogger (Antoni Shkraba via pexels.com)

Di tahun 2017, tambah memburuk. Penghasilan wordpress bisa dikatakan nol koma, satu dolar pun tidak sampai lagi. Banyak blog yang di suspend tanpa alasan yang jelas.

Lambat laun, blog dan blogger mulai bertumbangan. Banyak blog yang menjadi Ghost Writer. Sebuah blog yang penulisnya menghilang entah kemana, dan pembacanya juga sudah mulai beralih kepada menonton. Selanjutnya, Vlog pada chanel youtube menjadi berkembang, dan mulai diminati, dan bermunculan youtuber.

Masih ada blogger yang memang hoby menulis tetap menulis walaupun di tinggalkan pembaca. Ironisnya, malah banyak blogger memilih berhibernasi. Tidur panjang dari menulis, dan berharap suatu saat bangkit kembali, dan bergairah lagi dunia blog dan blogger Indonesia.

Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) 2022 menjadi momen Kebangkitan Blog dan Blogger Indonesia?

Di sekolah-sekolah, dan Komunitas penggiat literasi, mulai bangkit kembali. Baik bangkit kembali dari hantaman badai pandemi. Juga bangkit kembali dalam membudayakan literasi.

Baru-baru ini juga di sekolah penulis, mengadakan literasi bertutur lisan, dengan mengundang Kampung dongeng ke sekolah. Pembiasaan pada anak mencintai bahasa, dan berbagai literasinya, termasuk sastra. 

Mendongeng, mengadakan lomba membaca puisi, menulis cerpen, dan berbagai karya fiksi dan non fiksi selain merayakan bulan bahasa dan sastra, juga menghidupkan kembali semangat menulis bagi anak sejak dini.

Pegiat Literasi lisan, kampung dongeng memeriahkan Hari Bulan Bahasa dan Sastra (Dokpri)
Pegiat Literasi lisan, kampung dongeng memeriahkan Hari Bulan Bahasa dan Sastra (Dokpri)

Dalam pengamatan penulis, ketertarikan anak yang merupakan Generasi Z dan Alpha saat ini kian menguat. Banyak anak mulai membiasakan dirinya menulis. 

penulis pun kemaren mengalami hibernasi dari 2011 sampai dengan 2022. Cukup panjang, tidurnya. Dan sekarang aktif kembali menulis. Dan terlihat 2022, sebagai tanda-tanda kebangkitan kembali menulis di blog dan blogger. 

Sekitar dua tahunan, setiap orang di paksa berada dirumah akibat pandemi. Banyak waktu terbuang percuma. Timbul depresi, karena tanpa kegiatan yang normal. Kebanyakan orang mulai menulis, mengisi waktu, dan juga kegiatan selama berada di rumah.

***

Kemeriahan Bulan Bahasa dan Sastra 2022

Upacara bendera di Hari Sumpah Pemuda (Dokpri)
Upacara bendera di Hari Sumpah Pemuda (Dokpri)

Bulan Bahasa dan Sastra  2022, tahun ini agak berbeda. Semangat anak sekolah juga sangat antusias. Mulai dari SD, SMP, sampai SMA/SMK. Inspirasi Sumpah pemuda 28 Oktober 1928, dengan menggunakan pakaian Adat, hampir di semua sekolah.

Anak penulis pun, meminta di sewakan baju adat dari Suku Sunda, Jawa barat. Penulis pun bertanya, " Lho, kenapa gak pakai baju adat banjar, ataupun kutai dan Dayak, yang merupakan suku asli yang mendiami Kalimantan?."

Jawabnya, hanya singkat " Gak nasionalis pak, kalau pakai baju adat sendiri?." Penulis pun hanya diam. Ia  juga ya, saling bertukar baju adat, biar bisa saling mengenal satu sama lain. 

Siswa berpakaian adat mengikuti Upacara Bendera (Dokpri)
Siswa berpakaian adat mengikuti Upacara Bendera (Dokpri)

Di sekolahnya, yang merupakan sekolah kejuruan (SMK), dan mengambil jurusan Multimedia terdiri berbagai Kultur sosial dan budaya. Banyak suku, bahasa, dan latar belakang ekonomi. 

Mereka bertukar pakaian adat, yang banjar, kutai, dayak memakai baju suku sunda, jawa, bugis, dan lain sebagainya. Alasannya sederhana, menanamkan budaya positip bagi anak, dan tidak membuat egosentris terhadap suku, dan budayanya.

Tetapi rasa kebersamaan, keanekaragaman, sesuai dengan semangat para pemuda bersatu, pada Kongres pemuda  yang terdiri dari jong Java, jong  selebes, jong borneo, jong Sumatranen bond, jong batak Bond, jong Ambon, dan jong lainnya.

Bahkan peranan anak-anak keturunan tionghoa cukup besar pada Kongres pemuda II. Bahkan gedung tempat pembacaan ikrar Sumpah Pemuda, merupakan asrama pelajar milik pelajar peranakan Cina bernama Sie Kok Liong. Dan gedung tersebut sekarang di jadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda.

***

Lomba bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta (Dokumen dinas Kebudayaan Kota Yogya via ayoyogya.com)
Lomba bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Yogyakarta (Dokumen dinas Kebudayaan Kota Yogya via ayoyogya.com)

Di bulan bahasa dan sastra 2022, banyak kegiatan dan kemeriahan dilakukan, adanya lomba literasi, membaca puisi, menulis artikel, membuat cerita fiksi dan non fiksi di  sekolah dan balai bahasa. 

Webinar, sarasehan, dan dialog yang membahas perkembangan bahasa dan Sastra Indonesia diberbagai instansi,  termasuk event dan dialog live  juga di adakan Kompasiana.

Semoga bangkit bersama, bisa di maknai juga bangkit bersama, tanpa memandang perbedaan. Kultur budaya, dan sosial masyarakat Indonesia memang sudah di takdirkan beranekaragam. 

Adanya kesamaan : bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Di akhir tulisan ini, penulis ingin mengucapkan " Selamat Hari blogger Indonesia, sekaligus Selamat Hari Sumpah Pemuda yang ke-94, dan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) tahun 2022. 

Dengan tema yang singkat " Bangkit bersama". Kita bisa bangkit bersama-sama, bergandengan tangan, tinggalkan perbedaan, lekatkan kebersamaan. Kita terlahir di tanah yang sama, yaitu di Indonesia, apapun suku dan bahasa ibunya. serta darah dan bahasa persatuan yang sama, dimana pun berada, perekatnya adalah " Bahasa Indonesia". (*)

Salam Literasi
Salam Kompasianer
Samarinda, 29 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun