Setiap mesin air di jalankan, penulis dan warga desa di pungut sebesar Rp.10.000 perorang untuk membantu membeli solar sebagai bahan bakar menghidupkan mesin domping yang terpasang di mata air.
Hidup di rantau, harus bisa membawa diri. "When in Rome, do as the Romans", yang maknanya sama dengan " Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung".
***
Tetangga di desa saat penulis di rantau banyak membantu. Kadang bila panen padi, penulis kebagian beras baru yang diantarkan ke rumah. Begitupula saat panen sayuran, tetangga memberi sayur terong, kacang panjang, sawi, dan berbagai hasil kebun lainnya.
Begitulah hidup bertetangga di desa atau kampung, yang penulis pernah alami berdasarkan pengalaman.Â
Dan setiap pekan, kewajiban penulis sebagai guru mendapatkan tugas piket jaga malam di pos Kamling menjaga keamanan lingkungan desa diikuti guru lainnya, petugas kesehatan, kepala desa, ataupun Pak RT.
Cermin guyup dan rukunnya hidup bertetangga memang dirasakan sekali saat tinggal di desa yang pernah penulis bertugas sekitar tiga tahun, sebelum pindah ke daerah perkotaan.
***
Tetangga di Kota
Dinamika saat tinggal dan bertetangga di daerah perkotaan memang agak berbeda. Pengalaman penulis saat di Kota, tinggal di sebuah lingkungan perumahan yang warganya kebanyakan pegawai di sebuah instansi tertentu.