Kehidupan Nabi Muhammad  ﷺ,  sejak di lahirkan, tumbuh menjadi seorang anak, menjadi remaja, dewasa, pernikahan, menjadi nabi, perjuangannya yang penuh heroik dan tantangan besar yang dilaluinya, hingga beliau wafat. seluruh mata rantai kehidupannya tercatat, dan tertulis rapi di Sirah Nabawiyah.
Sirah Nabawiyah adalah rekaman seluruh mata rantai kehidupan Nabi Muhammad ï·º, sejak lahir sampai wafatnya.Â
Seorang Muhammad kecil, terlahir dari keluarga dan nasab yang mulia, dari kakeknya Abdul Muthalib tersambung silsilah keluarganya sampai dengan Nabi Ismail salah satu putra Nabi Ibrahim.Â
Sejak lahir, beliau sudah menjadi yatim ketika ayahnya abdullah berdagang ke syam mengalami sakit, dan meninggal ditengah perjalanan pulang ke mekkah.Â
Setelah lahir Nabi Muhammad  ﷺ di asuh oleh Halimatus sa'diyah untuk di susukan. Zaman dahulu bangsa arab biasa menyusukan anaknya yang baru lahir kepada perempuan desa, agar si Anak bisa tumbuh dilingkungan desa yang udaranya masih bersih.
Dan beliau berada di dusun bani Sa'ad selama 4 tahun untuk di asuh bersama ibu susunya. Dan ketika beliau berusia 6 tahun sudah yatim piatu, ibundanya wafat. Kemudian di asuh oleh kakeknya, dan dua tahun kemudian sang kakek pun wafat.
Selanjutnya beliau diasuh oleh pamannya Abu thalib sekaligus petinggi dan petinggi keluarga bani Hasyim. Dan pada usia 12 tahun, beliau ikut pamannya berdagang ke Syiria.Â
Saat berdagang di syam dan Hijaz, sebuah daerah yang berada di bushra bersama Pamannya abu thalib, Â beliau bertemu dengan seorang Rahib yahudi bernama Buhaira.Â
Saat bertemu tersebut, terjadi dialog antara Buhaira dan paman Nabi Muhammad  ﷺ, Singkat cerita, Buhaira yang seorang pendeta yahudi yang mempunyai nama baptis Segeus atau Gergeus, kagum dengan beliau dan melihat ciri kenabian yang terdapat pada pundaknya.Â
Dan menyarankan kepada pamannya, agar segera membawa pulang keponakannya tersebut. Karena muhammad kecil, yang mempunyai tanda-tanda kenabian (Irhas), akan celaka bila orang-orang yahudi mengetahuinya.Â
***