Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pojok Baca di Sudut Kelas Membuat Siswa Gemar Membaca

7 Oktober 2022   15:13 Diperbarui: 8 Oktober 2022   07:41 2788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu program Inovasi untuk Anak Sekolah Indosia (INOVASI) di Kalimantan Utara (Dok. INOVASI via edukasi.kompas.com) 

Dewasa ini kebiasaan anak di sekolah dasar bila saat jam istirahat, membaca buku bersama teman mulai langka. Ruang perpustakaan pun jarang dikunjungi. Literasi membaca bagi anak mengalami pergeseran dengan berbagai permainan yang didapatkan melalui media digital.

Kalau dulu sekitar tahun 80-90 an, masih gampang seorang guru menemukan di tiap kelas 2-3 orang kutu buku. Waktunya hanya disibukkan dengan membaca. 

Bahkan di antara siswa masih ditemukan di dalam kelas, membaca buku majalah, buku cerita dongeng nusantara, ataupun cerita fabel bergambar tentang Si Kancil dan Buaya, Timun Emas, ataupun cerita rakyat menarik lainnya.

Pojok baca  (sumber gambar : siedoo.com)
Pojok baca  (sumber gambar : siedoo.com)

Memang budaya membaca pada anak se usia SD sangat menurun, dan bisa dikatakan memperihatinkan. Kalau ini dibiarkan, bisa saja kemampuan literasi anak sangat rendah. Dan 10 tahun ke depan, kita akan meninggalkan generasi masa depan yang lemah dari segi literasi membaca, dan berhitung.

Menyulap belakang Kelas menjadi pojok baca

Salah satu pojok baca di sekolah (sumber gambar : sekolahdasar.net)
Salah satu pojok baca di sekolah (sumber gambar : sekolahdasar.net)

Saat ini setiap sekolah mulai giat merias ruang kelas yang berada di belakang kursi siswa. Sedikit ruang kosong tidak terpakai dijadikan tempat pojok baca. 

Ruang kosong tersebut disulap sedemikian rupa, dipercantik dan didekorasi dengan warna-warni, untuk menarik perhatian siswa. 

Untuk membuat konsep pojok baca yang menyenangkan, guru menyiapkan segala perlengkapannya. Mulai fasilitas baca, hiasan, pagar pembatas, hingga penyediaan buku-buku yang dijadikan sumber bacaan.

Tujuannya adalah untuk menumbuh kembangkan minat baca siswa di tiap kelas. Guru kelas berlomba, membuat ruang yang tidak terpakai di belakang kelas menjadi pojok baca. 

Ruang yang luasnya sekitar 2-3 meter yang berada di belakang tersebut, ditata rapi, dihias, dan diberikan karpet serta meja kecil dan beberapa barang bekas pakai yang bisa digunakan sebagai hiasan mempercantik tempat pojok baca. 

Pojok ruang kelas yang tidak terpakai tersebut menjadi tempat yang menarik bagi siswa, saat jam istirahat untuk membaca buku yang disediakan oleh guru kelas. 

Buku yang disiapkan merupakan buku-buku bacaan yang dibeli oleh sekolah menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah Nasional (Bosnas). 

Di tiap sekolah memang menganggarkan dari dana bantuan Bosnas sebesar 20 persen untuk membeli buku pelajaran, dan buku bacaan yang telah ditentukan oleh pemerintah katalog buku yang bisa dibeli.

Dengan adanya pojok baca, membuat siswa lebih gemar membaca. Pada jam istirahat, selain siswa memakan bekal makanan dibawa dari rumah bersama temannya sekelas beserta guru. 

Siswa lebih nyaman dan senang di dalam kelas sambil membaca buku bacaan, dan buku cerita anak yang disiapkan di pojok baca bersama teman-teman sebangkunya.

Dukungan Orang tua Siswa

Selain itu, para orang tua siswa juga ikut mendukung program yang di adakan di tiap kelas dengan kegiatan pojok baca.  

Sebagian orang tua siswa ada yang menyumbangkan bahan yang digunakan buat mendekorasi ruangan pojok baca. Dan ada juga yang memberikan bantuan berupa buku-buku bacaan yang sudah tidak terpakai di rumah.

Bacaan anak jaman dulu, seperti majalah Bobo, Donal Bebek yang sudah lama juga menjadi daya tarik bagi anak untuk dibaca. 

Sebenarnya kebiasaan membaca bisa ditumbuhkan dan dikembangkan dengan adanya dukungan dan contoh nyata yang dilakukan oleh orang tua dan guru di sekolah.

Serbuan gadget dengan berbagai media sosial dan permainan game bisa dikurangi bila ada kerja sama dan dukungan dari orang tua siswa untuk memberikan contoh langsung kepada anak untuk mencintai buku.

Manfaat pojok Baca di Kelas

Fungsi pojok baca dibuat memang bukan menyaingi perpustakaan atau membuat ruang layaknya sebuah perpustakaan. Tapi pojok baca dibuat untuk menciptakan sebuah kondisi yang membuat anak menjadi gemar membaca, dan rutinitas yang baik menggiatkan budaya membaca.

Manfaat pojok baca yang dibuat di tiap kelas, dapat dirasakan dalam rangka menumbuh kembangkan minat baca siswa yang dirasakan kian menurun.

Di antara manfaat positifnya dapat merangsang siswa untuk gemar membaca, dan memiliki daya pikir dan literasi yang baik. 

Mendekatkan siswa kepada buku dan tertarik untuk membaca secara tidak langsung pojok baca yang dibuat di kelas juga membantu perpustakaan dalam rangka membudayakan rutinitas membaca.

Piket Pojok Baca

Selain itu guru juga perlu mengatur piket kebersihan, dan petugas yang mengelola ruang pojok baca di kelas. Petugas piket dan pengelola ruang pojok baca, diambil dari siswa secara berkelompok dan bergiliran.

Konsepnya dari siswa untuk siswa. Senang membaca sambil bermain dan belajar. Perlahan konsep yang di buat oleh guru di kelas, sebagai pojok baca, menjadi tempat favorit dan selalu di rindukan oleh siswa untuk datang ke sekolah. 

Dan di setiap kesempatan, guru juga selalu mengaitkan pelajaran dengan kegiatan membaca di pojok baca. Tiap tema pelajaran yang dibahas, dan disampaikan selalu memotivasi siswa untuk rajin membaca, dan senang berada di pojok baca.

Untuk menumbuh kembangkan minat baca anak, tidak selalu berbiaya mahal, ataupun melalui paksaan. Tapi bisa dilakukan dengan membuat sebuah konsep ruang bertema pojok baca yang membuat interaksi sesama anak. 

Sehingga timbul pada diri anak rasa kebersamaan, rasa kekeluargaan, dan rasa nyaman dalam membaca buku. Sesekali guru juga perlu mengadakan kegiatan mendongeng di pojok baca kepada anak-anak (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun