Saat kenaikan BBM pertalite dan solar kemarin, minyak tanah menghilang. Para ibu yang masih menggunakan kompor minyak tanah di buat kalang kabut.Â
Bulek sosis yang biasa berjualan di kantin sekolah, berkeliling Samarinda mencari minyak tanah. Semua warung yang biasa menjual, dan pangkalan yang biasa menjual juga kosong.Â
Apakah minyak tanah akan hilang selamanya?
Dari penjelasan seorang pengecer minyak tanah, yang menjual di warungnya mengatakan dari pangkalan juga masih menunggu kiriman dari agen minyak tanah.
Ternyata, minyak tanah walaupun harganya lumayan mahal, mengalahkan harga seliter pertalite, tetap saja diburu dan dicari.Â
Bayang-bayang ketakutan, bila bocor tabung gas yang digunakan, membuat beberapa orang penjual makanan tetap menggunakan minyak tanah.
Memang banyak kejadian, kelalaian memeriksa penggunaan tabung gas, dalam hitungan detik bisa meledak bila ada kebocoran. Berbeda dengan minyak tanah yang tergolong aman.
Tabung Gas dikonversi lagi ke Kompor Induksi?
Wacana tabung gas melon 3 kg digantikan kompor listrik atau induksi mulai bergulir.Â
Dikutip dari Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, uji coba penggunaan kompor listrik akan dilakukan uji coba di tiga kota.Â
Bila konversi selesai peralihan seperti halnya minyak tanah yang tetap ada, begitu pula dengan tabung gas melon 3 kg tetap ada, hanya saja harganya menjadi mahal, karena sudah kehilangan subsidi.