Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Bjorka dan Alarm Sistem Perlindungan Keamanan Data

16 September 2022   13:00 Diperbarui: 16 September 2022   15:58 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tima Miroshnochenko (pexels.com)

***

Bjorka dan pentingnya keamanan data pribadi

Fenomena Bjorka yang menjelma sebagai sosok kontraversial, hanyalah sebagai alarm sistem keamanan data pribadi setiap warga negara. Data yang tersimpan di berbagai aplikasi, masih rentan untuk di curi dan disalah gunakan.

Dan yang riskan, data pejabat, dan pemerintah pun ikut dibocorkan. Beberapa pejabat berkomentar bahwa data yang bocor diklaim tak penting. Tapi benarkah demikian?

Dari berbagai data yang dibocorkan dari unggahan di situs berbagi breachead.to, berisi data pelanggan tokopedia yang dibobol pada April 2020. Yang berisi data user ID, password hash, email, dan nomor telepon.

Pembobolan 26 juta data pelanggan Indihome, yang memuat data dasar pelanggan yang terdiri dari nama lengkap, email, gender, NIK, IP Andress, hingga kebiasaan pemilik akun, situs apa yang biasa dikunjungi.

Kebocoran data 1,3 milyar data registrasi SIM Card, yang diklaim berasal dari Kominfo, yang berisi data dasar yang sama. Dan yang terakhir, kebocoran data pejabat penting setingkat menteri, gubernur, Ketua Partai hingga presiden, dikutip dari berbagai media berita online. 

Pemerintah melalui Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Hinsa Siburian, mengatakan bahwa data yang dibocorkan oleh Bjorka masih katagori intensitas rendah.

Namun dari yang sepele, dan dianggap receh, bisa menjadi masalah besar kalau tidak cepat dibenahi. Sebuah data individu yang disebar luaskan dan diperjualbelikan akan mendatangkan kerugian bagi perseorangan.

Misalnya data pribadi disalahgunakan untuk tindakan kejahatan seperti pinjaman online (pinjol) ilegal hingga judi online, dan lainnya. Pada akhirnya, yang rugi dan menjadi korban adalah masyarakat. 

Bagi para pejabat yang di bobol mungkin tidak berdampak berarti, tapi bagi masyarakat lapisan bawah bisa saja mengalami berbagai masalah tindakan kejahatan. 

Di akhir tulisan, apa yang telah di lakukan Bjorka dengan ulahnya membocorkan data pribadi, merupakan alarm masih lemahnya sistem perlindungan data pribadi. Dan perlunya pembenahan sistem keamanan yang lebih kuat dan tidak mudah di retas (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun