Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa yang Diinginkan Pendengar Radio kepada Announcer, di Hari Radio Nasional 2022?

11 September 2022   11:37 Diperbarui: 11 September 2022   12:56 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Announcer RRI membawakan acara "RRI Vaganza", Program Spesial di Hari Radio Nasional ke-77 (Dokumen Istimewa/Sumber poto : RRI Kota Samarinda)

Kedua, siaran radio Mediumwafe (MW) merupakan gelombang radio yang berada alokasi frekuensi pita siaran  dari 525 KHz ke 1606.5 KHz dengan panjang frekuensi sedang. Dan siaran radio MW bisa didengarkan dengan daerah yang agak jauh, dan bisa menjangkau Kabupaten kota yang terdekat.

Ketiga, siaran radio Short Wafe (SW) yang pancaran gelombang radio bekerja pada frekuensi diatas AM yaitu 1600 KHz sampai 30000 KHz. Gelombang ini bisa menjangkau puluhan ribu kilometer. Yang bisa didengar melintasi lintas benua dan negara.

Saat siaran radio dibomnya dua kota Hiroshima dan Nagasaki oleh pihak sekutu yang mengabarkan kekalahan jepang juga bisa didengarkan oleh pejuang kemerdekaan di Indonesia melalui frekuensi radio luar negeri yang menggunakan radio yang menangkap gelombang SW.

***

Apa yang diinginkan pendengar Radio kedepannya?

Penyiar radio RRI Kota Samarinda saat memulai siaran (Dokumen Istimewa/RRI Kota Samarinda)
Penyiar radio RRI Kota Samarinda saat memulai siaran (Dokumen Istimewa/RRI Kota Samarinda)

Diera modern, dan perkembangan berbagai alat komunikasi dan penyiaran yang berkembang pesat di harapkan tidak ketinggalan dengan zaman dengan berbagai media maenstream lainnya. 

Pada zamannya, radio menjadi media favorit semua lapisan masyarakat Indonesia. Banyak siarannya menjadi andalan dan ditunggu-tunggu oleh setiap orang waktu itu misalnya sandiwara radio yang sangat populer sekitar tahun 90-an,  misteri gunung merapi, babad tanah leluhur, saur sepuh (1984), tutur tinular, Mahkota Mayangkara, misteri nini pelet.

Nostalgia masa lalu, radio sebagai media pavorit berbagai lapisan masyarakat diraih kembali di tengah berbagai media maenstream lainnya. Kemasan siaran yang menarik dengan berbagai inovasi, bisa menjadikan radio semakin dicintai dan menarik untuk didengarkan.

Dikutip dari siaran dialog interaktif pendengar radio elshinta, warga masyarakat yang menelpon dan berdialog dengan presenter penyiar, agar radio selain memberikan hiburan kepada masyarakat, juga memberikan informasi yang aktual, cepat dan akurat, dan juga jadi pemersatu bangsa.

***

Announcer Idola pendengar Radio

Mas Fadel Sigalingging dan Mba Ria Ardha, Penyiar Idola pendengar Radio RRI Kota Samarinda (Dokumen Istimewa/ RRI Kota Samarinda) 
Mas Fadel Sigalingging dan Mba Ria Ardha, Penyiar Idola pendengar Radio RRI Kota Samarinda (Dokumen Istimewa/ RRI Kota Samarinda) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun