Namun seiring waktu, beberapa daerah, termasuk di Kota Samarinda, tempat penulis bertugas, melalui Dinas Kemendikbud Kota samarinda, mulai menerapkan, dan membiasakan diri membawa bekal makan dan minum ke sekolah.Â
Lambat laun, kebiasaan membawa bekal kesekolah dan kantor, kalau terus dilakukan, akan menjadi bagian budaya dari masyarakat Indonesia.Â
Ternyata, setelah saya rasakan selama dua mingguan membawa bekal ke sekolah, ternyata keren juga. Menu setiap hari  bisa kita atur sendiri. Mau ayam, ikan, sayur asam, sayur santan, pakai sambal, itu terserah kita.Â
Bekal sederhana, tapi bisa menumbuhkan kebiasaan yang baik. Apalagi di Kurikulum Merdeka, ada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)yang diantara tema projeknya Kita semua bersaudara " Bhineka Tunggal Ika".
Contoh kontekstualisasi temanya, membuat " minggu bertukar bekal". Dengan siswa membawa bekal makan dan minum, menimbulkan keakraban di dalam kelas, siswa bisa bertukar makanan yang di bawanya. Dan bisa menghargai sesama teman yang di bawa dari rumah.
Manfaat dan kebaikan siswa membawa bekal ke Sekolah
Membawa bekal ke sekolah sangat baik, karena bukan hanya mengenyangkan perut anak, tetapi juga mencukupi kebutuhan nutrisi anak.
Pada masa pertumbuhan anak membutuhkan zat gizi yang penting seperti protein, vitamin A, Vitamin C, zat besi dan kalsium. Dengan membawakan bekal ke sekolah pada anak, maka orang tua sudah membantu anak memenuhi kebutuhan zat gizinya.
Selain itu, orang tua juga bisa mengontrol asupan makan anak saat berada di luar rumah. American Association merekomendasikan anak agar mendapatkan lemak sebesar 25-35 persen dari total kalorinya perhari.Â
Dengan membawa bekal juga, bisa meningkatkan energi dan performa anak di kelas. Karena, menurut penelitian yang di publikasikan di Journal of School Health tahun 2008, dikatakan anak yang makan sayuran, buah-buahan, protein, dan sedikit kalori dari lemak mempunyai performa yang baik dengan tes aksara, dibandingkan anak yang mempunyai asupan lemak dan garam yang tinggi.
Banyaknya jajanan anak yang di jual mengandung asinan, bahan pengawet, bahkan tingginya kadar garam di dalam makanan yang dijual, akan membuat mudah mengantuk, cepat lelah, ketika belajar di dalam kelas.